Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dijanjikan Tunjangan Rp 10 Juta per Bulan untuk Dokter Spesialis

Kompas.com - 24/02/2009, 18:43 WIB

BENGKULU, SELASA — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko menjanjikan tunjangan sebesar Rp 10 juta per bulan bagi dokter spesialis yang bersedia bertugas di daerah itu.
     
"Bagi dokter spesialis yang bersedia mengabdi di Kabupaten Mukomuko akan diberi tunjangan Rp 10 juta per bulan, plus gaji dan ditambah fasilitas lainnya," kata Kabag Humas Sekretariat Kabupaten Mukomuko Yanzuri Nawawi ketika dikonfirmasi.

Fasilitas yang disediakan bagi para dokter spesialis itu di antaranya rumah dinas dan kendaraan dinas. Hingga saat ini, di Kabupaten Mukomuko belum ada dokter spesialis, termasuk spesialisasi dasar, yakni bedah, kandungan, anak, dan mata.

"Pak Bupati Ichwan Yunus sudah sering mengundang dokter spesialis di berbagai daerah termasuk Jakarta agar bersedia bertugas di Mukomuko. Namun, hingga kini belum ada," katanya.

Alasan keberatan utama yang dikemukakan para dokter spesialis enggan bertugas di Mukomuko yakni jauhnya jarak tempuh dari Bandara Fatmawati Kota Bengkulu ke daerah itu.

Jarak Kota Bengkulu-Kabupaten Mukomuko sekitar 260 km, atau 6-7 jam perjalanan lewat darat. "Kami harapkan setelah Bandara Mukomuko dibangun, akan banyak dokter spesialis yang mau bertugas di daerah ini. Pembangunan bandara itu kini dalam proses," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Bambang Suseno secara terpisah menjelaskan, daerah itu masih banyak kekurangan dokter spesialis, bahkan saat ini ada empat spesialisasi yang sama sekali belum ada, di antaraya  paru-paru, ortopedi, dan bedah syaraf.
     
Bahkan, kata dia, lima rumah sakit yang ada di kabupaten pemekaran belum satu pun memiliki dokter spesialis dasar itu.

Ketentuannya, untuk rumah sakit tipe C harus memiliki tenaga empat spesialisasi tersebut. Berarti masih butuh penambahan minimal 20 dokter spesialis dasar.

Untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga setempat, terpaksa dilakukan kunjungan dokter spesialis dari RSUD Kabupaten Bengkulu Selatan, Bengkulu Utara, Rejang Lebong, dan RSUD M Yunus Bengkulu secara bergiliran.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencukupi kekurangan dokter spesialis itu, di antaranya mengirimkan dokter umum untuk mengikuti pendidikan spesialis, yang seluruh biayanya ditanggung Departemen Kesehatan (Depkes).

"Pada 2008, sebanyak 20 dokter umum kita lulus seleksi dan berhak mengikuti pendidikan spesialis yang diselenggarakan oleh Depkes. Tahun 2009 ditargetkan 170 dokter umum untuk mengikuti tes pendidikan spesialisasi yang dilaksanakan Depkes," katanya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu, kata dia, sebenarnya ingin menyekolahkan dokter untuk mengambil spesialis, tetapi karena terbatasnya anggaran, hingga kini belum bisa dilaksanakan.

Anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai sekolah spesialis dasar, yakni bedah, anak, penyakit dalam, dan mata, itu memang relatif mahal, yakni berkisar dari Rp 350 juta hingga Rp 400 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com