Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Kacau, Pilpres Diminta Diundur

Kompas.com - 03/07/2009, 22:02 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com — Kekacauan daftar pemilih tetap terjadi lagi pada Pemilu Presiden 2009. Tim sukses calon presiden dan wakil presiden Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, Jumat (3/7), menyampaikan berbagai masalah DPT kepada KPU Jawa Timur. Tim Mega-Pro juga meminta pemilu presiden diundur sampai DPT rampung diperbaiki.  

"Dari softcopy yang diberikan KPU, masih ada DPT yang tidak sesuai fakta. Sejauh ini, kami baru mengecek tiga daerah, Surabaya, Kabupaten Kediri, dan Jember, kami belum bisa mengoreksi DPT di 38 kabupaten/kota karena softcopy berbentuk Pdf," tutur Ketua Tim Mega Pro Jatim Suhandoyo seusai bertemu KPU Jatim, Jumat (3/7) siang di Surabaya.

Ketua tim advokasi Mega-Pro Jatim, Bambang Juwono, mengatakan, dari tiga kabupaten/kota saja terlihat DPT kacau-balau dan dikhawatirkan ada yang serius membuat DPT supaya tidak valid. Kalau DPT tidak akurat, sebenarnya pemilu cacat hukum. "Logikanya, kalau dokumen dan datanya tidak valid, pemilu seharusnya ditunda sampai DPT diperbaiki atau dianggap tidak ada legitimate," tutur Bambang.

Dari softcopy yang diberikan KPU Jatim, sebagian masih berjudul daftar pemilih sementara (DPS) atau DPS hasil pemutakhiran dan belum DPT. Hal ini terjadi di Kediri dan Surabaya. Daftar pemilih pada Desa Pagu, Kecamatan Wates, Kediri, misalnya masih sementara dan belum ditandatangani.

Di Jember terdapat 1.943 nama di delapan desa dengan nomor induk kependudukan (NIK) sama. Selain itu, dari kenyataan terdapat 15 TPS di Desa Kramat Sukoharjo, Kecamatan Tanggul, hanya terdaftar dua TPS. Selain itu, di Sidoarjo terdapat hampir 800 nama ganda.

Protes serupa juga disampaikan tim pemenangan capres cawapres Jusuf Kalla-Wiranto Jatim kepada KPU Jatim kemarin.

Sebelumnya, Panwaslu Jatim menyebutkan di 20 kabupaten/kota di Jatim ditemukan 12.224 data pemilih ganda, 403 pemilih yang sudah meninggal, 5 anggota TNI/Polri, 34 warga yang sudah pindah, serta 105.492 warga dengan NIK bermasalah.

Koordinator Divisi Pemilih KPU Andry Dewanto mengakui, data pemilih bermasalah jauh lebih banyak ketimbang yang disampaikan Panwaslu Jatim. Dalam catatan KPU Jatim, terdapat 137.395 data pemilih ganda, 3.244 pemilih yang sudah meninggal, 92 anggota TNI/Polri, serta 145 orang di bawah umur/belum menikah yang masih terdaftar dalam DPT. Namun, jumlah ini dinilai kecil (0,04 persen) dari DPT Jatim yang 29.768.899.  

"Kami sudah meminta KPU Kabupaten/Kota dan petugas lapangan supaya tidak memanggil pemilih dengan data bermasalah itu. Data yang tidak valid akan ditandai supaya tidak ada yang menyalahgunakan," tutur Andry.

Mengenai DPS yang tercantum dalam softcopy DPT seperti yang disampaikan tim Mega Pro dan tim JK Wiranto, Andry mengatakan akan mengeceknya kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com