Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Kecerdasan Anak Sejak Dini

Kompas.com - 24/07/2009, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Apakah si Upik yang sudah pandai bicara dan berhitung di usia 2 tahun bisa dibilang anak cerdas? Bagaimana dengan anak yang telah lancar membaca di usia 4 tahun, layakkah disebut cerdas?

Inteligensi yang tinggi seringkali dikaitkan dengan orang yang punya kemampuan secerdas Albert Einstein. Padahal, hingga saat ini belum ada ahli yang bisa merumuskan definisi kecerdasan dengan tepat.

Meski belum ada definisi pasti mengenai kecerdasan, menurut psikolog Roslina Verauli, M.Psi, secara umum kecerdasan merupakan kapasitas yang dimiliki individu sehingga memungkinkan ia untuk belajar, bernalar, dan memecahkan masalah serta melakukan tugas-tugas kognitif tingkat tinggi lainnya.

Apa saja tugas-tugas kognitif tingkat tinggi itu? "Kemampuan berbahasa, daya ingat yang baik, mampu memecahkan masalah, serta kemampuan berpikir kritis atau menalar," kata psikolog yang akrab disapa Vera ini.

Tentu saja, kecerdasan pada bayi usia di atas lima tahun tidak sama dengan kecerdasan pada balita. Pada usia bayi, kecerdasannya masih seputar perkembangan kemampuan motorik dan bahasa. Sedangkan pada usia balita, kemampuan ini berkembang menjadi kemampuan motorik kasar, motorik halus, bahasa, hingga kemampuan personal dan sosial. Bila anak menunjukkan kemampuan yang melebihi anak seusianya, dapat dikatakan ia memiliki kapasitas belajar yang baik alias cerdas.

Kecerdasan pada anak bisa dideteksi sejak dini, bahkan sejak ia baru lahir. Untuk mengukurnya, orangtua perlu memahami status perkembangan yang normal pada bayi dan balita. Misalnya saja pada usia 6 bulan, bayi seharusnya mampu belajar duduk dan bisa memegang benda kecil atau makan kue yang diberikan.

Atau anak usia dua tahun seharusnya sudah mulai berkomunikasi dengan kata-kata, serta penuh rasa ingin tahu. "Orangtua harus peka dan bisa mendeteksi sejauh mana perkembangan kemampuan anaknya. Kalau ada keterlambatan, langsung diwaspadai apakah tumbuh kembangnya terhambat atau memang orangtua kurang menstimulasi," kata Vera.

Sebagai pedoman, ada beberapa tahap perkembangan yang dianggap normal dalam arti sudah bisa dikuasai oleh anak pada usia tertentu.

0-3 bulan:
Hanya menampilkan respons refleks atas stimulus. Bahasa yang dikuasai hanyalah berupa tangisan.

4 bulan:
Mulai memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri dan menunjukkan awal mula kemampuan motorik halus. Mulai mampu merespons secara sosial dengan senyuman dan bunyi-bunyian.

6 bulan:
Mulai belajar duduk dan merangkak. Sudah memiliki kemampuan mengontrol gerakan tangan sehingga mampu memegang benda kecil atau makan kue yang diberikan. Bahkan sudah memiliki kemampuan koordinasi mata dan tangan untuk menggapai benda.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com