Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Terapi Hidrosefalus Aman dan Murah Ditemukan

Kompas.com - 19/09/2009, 09:30 WIB

Yogyakarta, Kompas - Ahli bedah saraf Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito, Yogyakarta, P Sudiharto, berhasil menciptakan alat terapi hidrosefalus dengan harga terjangkau dan aman. Alat tersebut mampu mengurangi tingkat risiko pada perawatan pasien hidrosefalus.

Alat yang telah mendapat hak kekayaan intelektual awal September lalu itu terdiri atas sistem pirau katup celah semilunar (shunt device system semilunar slit valve) dipasangi tonjolan antiselip. Katup semilunar ini terpasang pada sistem pompa dan selang kateter—yang berfungsi mengalirkan cairan otak berlebihan.

Sudiharto mengatakan, pemasangan alat ini dapat mengalirkan volume cairan otak pasien hidrosefalus hingga setengahnya. Sistem ini aman dipasang pada bayi berusia 10 hari hingga pasien dewasa dengan syarat keadaan pasien stabil.

”Asal belum terlambat, pemasangan sistem dapat membuat pasien hidup normal,” katanya di RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta, Jumat (18/9).

Keunggulan sistem ini terdapat pada katup semilunar yang berfungsi mencegah cairan masuk kembali ke dalam rongga kepala, juga mengatur aliran sehingga tidak terlalu memengaruhi aktivitas pasien.

Tonjolan antiselip dimaksudkan untuk mengantisipasi bahaya selang kateter yang seharusnya tersalur ke perut terisap ke dalam rongga otak sehingga berisiko menyebabkan kematian pasien. Sistem pirau katup celah semilunar ini telah digunakan pada 180 pasien hidrosefalus.

Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mulai meneliti dan mengembangkan sistem pompa untuk mengalirkan cairan otak pada tahun 1980. Sejak dikembangkan, inovasi Sudiharto telah digunakan sekitar 7.000 pasien dengan tingkat risiko kurang dari 2 persen. Angka ini lebih rendah dari tingkat risiko pemasangan pompa cairan otak di luar negeri yang 2 persen-4 persen.

Menurut Sudiharto, kini terdapat 90 alat pompa cairan otak dipatenkan di Amerika Serikat dan Jepang. Namun, belum ada yang menggunakan sistem pengaman seperti pada alat inovasinya. Dengan harga Rp 1,5 juta-Rp 1,7 juta, sistem pirau katup celah semilunar ini relatif murah daripada alat buatan luar negeri yang mencapai Rp 40 juta.

”Ada empat desain yang saya buat, yaitu untuk bayi usia tiga bulan, bayi usia enam bulan, bayi usia satu tahun, dan dewasa. Namun, desain dapat dibuat berbeda sesuai kondisi dan usia pasien,” tuturnya.

Sistem ini akan dikembangkan untuk pasien glaukoma dengan ukuran yang lebih kecil dan desain yang disesuaikan. Alat pompa untuk pasien glaukoma ini diperkirakan dapat digunakan masyarakat empat tahun lagi.

Direktur Pelayanan Medik RSUP Dr Sardjito Budi Mulyono menuturkan, sistem pirau katup celah semilunar untuk terapi pasien hidrosefalus inovasi Sudiharto itu telah masuk dalam Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) di RSUP Dr Sardjito. ”Alat ini sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, yaitu inovasi teknologi yang terjangkau,” katanya.

Manfaat alat inovasi Sudiharto bagi penderita hidrosefalus juga diakui Ketua Yayasan Hidrosefalus Yogyakarta Endro Basuki. Yayasan ini telah menjalin kerja sama untuk penyediaan alat pengalir cairan otak pasien hidrosefalus selama 10 tahun terakhir. Selain aman, pembiayaan alat ini bisa diatur sesuai kondisi keuangan pasien hidrosefalus yang sebagian besar datang dari masyarakat tidak mampu. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com