Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo, Cuci Tangan untuk Cegah Penyakit

Kompas.com - 15/10/2009, 13:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Jangan anggap remeh mencuci tangan. Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dapat mengurangi risiko terinfeksi berbagai penyakit.         

"Cuci tangan kerap terlupakan karena dianggap remeh. Padahal, mencuci tangan dapat mencegah penularan virus dan bakteri penyebab penyakit infeksi terutama diare, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), influenza A H1N1, dan hepatitis yang banyak ditularkan lewat kontak manusia," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga usai menghadiri peringatan acara Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Kamis (15/10).

Dalam kegiatan itu sekitar 500 anak sekolah dasar dan 150 guru di bawah naungan Muhammadiyah melaksanakna rally promo untuk ikut mensosialisasikan kebiasaan cuci tangan di tempat-tempa yang diperkirakan menjadi tempat penyebaran flu maupun penyakit menular langsung seperti di warung makan pinggir jalan, restoran, kafe , dan tempat pelayanan kesehatan.

Senada dengan Tjandra, menurut dokter Handrawan Nadesul, puluhan penyakit yang ditularkan lewat tangan yang kotor bisa dicegah dengan cuci tangan. Diare sendiri telah membunuh dua juta anak balita setiap tahun dan menjadi penyebab kematian balita nomor dua. Angka ini sebenarnya bisa diturunkan hingga separuh jika kita mengajarkan kebersihan diri sejak dini dengan membiasakan cuci tangan dengan sabun.

"Cuci tangan efektif mencegah diare, ISPA (infeksi saluran pernapasan atas), cacingan, flu burung, infeksi mata, hingga virus A-H1N1," papar dokter Handrawan dalam perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia yang diadakan oleh Unilever di SD Bendungan Hilir 12 Pagi, Jakarta (15/10).

Penelitian Cochrane Library Journal 2007 menyebutkan cuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA dan pandemi flu. Kajian terhadap 51 riset di Inggris  yang dipublikasikan dalam British Medical Journal 2007 menguatkan hal tersebut. Disebutkan bahwa cuci tangan lebih efektif dibanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu.

Namun, mencuci tangan yang sangat mudah itu masih sulit dilakukan. "Mencuci tangan tidak hanya pada waktu-waktu kritis sebelum makan, menyiapkan makanan, atau sehabis membersihkan kotoran bayi, tetapi juga setelah berada di keramaian, berjabat tangan, dan sehabis bersin," ujar Tjandra Yoga.

Hal yang sama diungkapkan Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia, Angela Kearney. "Mencuci tangan dengan air dan sabun terutama pada saat-saat penting, yaitu setelah buang air dan sebelum memegang makanan membantu mengurangi risiko terkena diare lebih dari 40 persen dan infeksi saluran pernapasan hampir 25 persen,” ujarnya . 

Menurut laporan Situasi Anak-anak Dunia tahun 2009 UNICEF, hanya separuh penduduk Indonesia memiliki akses kepada sanitasi yang memadai di pedesaan bahkan hanya sekitar sepertiganya – sehingga mereka rentan terhadap diare dan penyakit yang ditularkan melalui air. Berbagai survei juga menemukan bahwa kebiasaan cuci tangan pakai sabun masyarakat Indonesia masih rendah.

PBB menetapkan tahun 2008 sebagai tahun Sanitasi Internasional dan tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS). Indonesia merupakan salah satu dari 85 negara di dunia yang melakukan cuci tangan pakai sabun secara serentak hari ini.

Dengan tema "Tangan Bersih Selamatkan Kehidupan", hari ini digelar berbagai acara kampanye peringatan HCTPS dengan memobilisasi ribuan anak di seluruh Indonesia. Anak-anak dinilai sebagai agen perubahan yang sangat penting. Selain lebih terbuka pada ide-ide baru, anak-anak juga dapat menjadi pembawa pesan yang efektif kepada keluarga serta lingkungan di sekitarnya.

Visi utama dari kampanye HCTPS ini adalah terbentuknya budaya mencuci tangan dengan sabun baik di tingkat lokal, nasional, bahkan global. Semakin luas budaya mencuci tangan dengan sabun, diharapkan bisa mengurangi tingkat kematian balita pada tahun 2015 hingga 70 persen.

Ketua Perlindungan Anak Indonesia, Hadi Supeno, berpendapat kampanye cuci tangan pakai sabun seharusnya juga dibarengi dengan pengadaan fasilitas mencuci tangan di sekolah-sekolah. "Harusnya di tiap sekolah ada wastafel dengan air mengalir, toilet yang bersih, serta tisu sekali pakai untuk mengeringkan tangan," katanya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com