Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kaitan Hormon dan Migren?

Kompas.com - 24/10/2009, 09:07 WIB

KOMPAS.com — Dari segi kesehatan, banyak keuntungan menjadi perempuan. Tapi tidak bila bicara soal sakit kepala, terutama migren.

Diperkirakan 18 dari 100 perempuan berusia 12 tahun ke atas paling tidak pernah merasakan migren atau sakit kepala yang menyerang satu sisi kepala. Pada pria, nyeri kepala ini hanya menyerang 6 persen dari populasi. Mengapa penyakit ini lebih sering menyerang perempuan? Para ahli menduganya karena hormon.

Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya sakit kepala, baik pada pria maupun wanita, termasuk juga faktor genetik dan usia. Pada perempuan, penyebab utamanya lebih disebabkan karena perubahan hormon.

Pengaruh hormon terlihat pada kenyataan bahwa sebagian besar penderita mengalami serangan migren pada waktu sebelum, selama, atau sesudah datang bulan. Migren juga banyak diderita oleh perempuan usia produktif, dan berangsur-angsur menghilang saat menopause.

Penggunaan pil kontrasepsi serta terapi hormon juga bisa memicu sakit kepala. Selama masa kehamilan, biasanya serangan sakit kepala agar berkurang.

Dalam situs mayoclinic disebutkan, hormon estrogen dan progesteron, yang berperan penting dalam siklus menstruasi dan kehamilan, memengaruhi zat-zat kimiawi di otak sehingga menyebabkan sakit kepala. Kadar estrogen yang tinggi akan menyebabkan sakit kepala, sementara estrogen yang rendah justru memperburuk rasa nyeri di kepala.

Faktor stres diduga juga dapat meningkatkan kekerapan serangan migren. Sedangkan jenis makanan yang mengandung tiramin, misalnya keju, dan feniletamin (dalam cokelat) juga dapat merangsang serangan migren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com