Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Intoleransi Laktosa dan Alergi Susu Sapi

Kompas.com - 09/11/2009, 14:26 WIB

KOMPAS.com - Apa bedanya alergi susu sapi dan intoleransi laktosa, mengingat ciri keduanya hampir sama, yakni diare bila mengonsumsi susu sapi.

Menurut penjelasan Prof.Dr.dr. Hananto W.Dipohadiningrat, Sp.A (k), penyebab alergi susu sapi adalah protein dari susu sapi, sementara intoleransi laktosa karena masalah enzim laktase manusianya.

Kejadian alergi susu sapi tidak langsung tampak setelah anak minum susu. Setelah berkali-kali mengonsumsi susu sapi tak ada masalah, hingga pada suatu waktu susu sapi membuat anak mengalami diare. Ciri lain alergi susu muncul kemerahan atau rasa gatal di tubuh setelah minum susu sapi.

Sedangkan pada kasus intoleransi laktosa, diare terjadi langsung setelah anak mengonsumsi susu. Karena memang pada tubuh anak tidak ada/kekurangan enzim laktase yang mencerna laktosanya.

Pada kasus alergi susu sapi, tubuh bereaksi membuat zat inti yang dinamakan immunoglobulin. Jadi, ketika anak mengonsumsi susu sapi, tubuhnya akan membentuk antibodi, semakin lama ia mengonsumsi, semakin bertambah tinggi antibodinya. Ketika sudah melewati ambang batas antibodi, maka muncullah alergi.

Kejadian alergi paling sering dialami balita terutama anak-anak di bawah usia satu tahun. Pada dewasa juga ada ditemui namun sangat jarang karena alergi susu sapi biasanya akan hilang sendiri seiring bertambahnya usia.

Anak-anak yang menderita alergi susu sapi umumnya akan diberikan susu pengganti dimana protein dari susu sapi tersebut sudah dihidrolisa (protein susu sapi tersebut sudah dipecah menjadi partikel-partikel kecil atau partial hydrolize). Susunya dikenal dengan istilah susu yang hypollergenic atau biasa dituils pada kemasannya yaitu HA.

Bila pemberian susu yang sudah dihidrolisa ini tetap memicu alergi anak, alternatifnya adalah susu extensive hydrolyzed (susu dimana proteinnya dipecah lagi menjadi partikel yang lebih kecil lagi).

Jika masih alergi, mau tak mau anak harus mengonsumsi susu asam amino (protein dibuat menjadi bagian yang paling kecil yang disebut asam amino) yang harganya relatif mahal. Biasanya setelah anak diberi konsumsi susu amino lama-lama dia bisa tahan terhadap susu sapi dan bisa mengonsumsinya.

Nah, untuk mengetahui lebih pasti apakah anak memang betul-betul alergi susu sapi tentu bisa dilakukan tes alergi. (Nakita/Dedeh)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com