Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Bayi Mendadak tak Bernyawa

Kompas.com - 21/11/2009, 08:22 WIB

KOMPAS.com - Tak sedikit terjadi, bayi tewas saat tidur. Terutama dalam posisi tengkurap. Karena tak terduga, tindak pencegahannya pun nyaris mustahil.

Tak bisa dibayangkan bagaimana terpukulnya perasaan orang tua yang baru dikaruniai bayi yang tampak sehat dan normal namun mendadak menemukan bayinya dalam keadaan biru tak bernyawa di dalam boksnya. Apa, sih, yang sebenarnya terjadi pada bayi yang mengalami Sudden Infant Death Syndrome (SIDS)?

Sebetulnya, bicara masalah kematian pada bayi, jelas dr. Bambang Supriyatno, Sp.A penyebabnya bisa karena tiga hal. Pertama, kematian karena adanya kelainan bawaan semisal bayi lahir dengan kelainan jantung dan paru-paru yang memungkinkan kejadian kematiannya diprediksi. Terlebih bila kelainan tersebut merupakan salah satu faktor risiko. Kedua, kematian karena penyakit yang didapat, semisal radang paru-paru atau pneumonia maupun akibat suatu kecelakaan yang didapat di rumah, di jalan, atau di mana pun.

Sementara kematian berikut yang lebih dikenal dengan istilah SIDS, agak sulit diprediksi. Sebab, kejadian kematian ini bersifat dadakan, hingga tak pernah bisa diperkirakan apa penyebabnya dan bagaimana mengantisipasinya.

Menurut spesialis anak dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, angka kejadian SIDS di Amerika cukup tinggi, meski tak ada angka pastinya. Sementara di Indonesia, data mengenai berapa banyak kasus kejadiannya malah tak diketahui. Hanya saja di beberapa negara, kejadian SIDS cenderung meningkat. Terutama pada bayi yang terbiasa tidur dengan posisi tengkurap.

Sebetulnya, jelas Bambang, posisi tidur tengkurap bermanfaat untuk mencegah terjadinya aspirasi/tersedak. Yakni, masuknya cairan muntahan ke dalam paru-paru yang bisa membahayakan. Selain itu, baik pula untuk pergerakan otot pernapasannya.

"Tapi posisi tidur ini mesti dicermati bila bayi memiliki kelainan neurologis semisal pergerakan kepalanya susah." Meski tak ada batasan waktu yang baku, orang tua harus tetap mengawasi bila bayinya tidur dengan posisi ini sekalipun bayi punya insting untuk membebaskan diri. Artinya, jika napasnya susah, ia akan bergerak dengan sendirinya.

Sebenarnya, ujar Bambang, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi kejadian SIDS. Di antaranya ;

Faktor Ibu
Selama masa kehamilan, faktor diri ibu sangat berpengaruh. Ibu yang merokok, minum minuman beralkohol, mengonsumsi obat-obatan secara bebas, berpeluang memperoleh bayi yang pertumbuhannya terganggu. Hal ini bisa menjadi risiko faktor penyebab terjadinya SIDS.

Kelahiran Prematur
Prematuritas juga bisa menjadi risiko terjadinya SIDS karena organ-organ tubuhnya yang belum matang dan sempurna. Demikian juga dengan sistem pernapasannya yang bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasannya. Sementara pada bayi yang tidak dilahirkan prematur, sistem pernapasannya mulai bagus/matang di usia 8 bulanan. Itu sebabnya kasus SIDS jarang dijumpai pada bayi atas usia 6 bulan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com