Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Takut Anak Jadi Homoseks

Kompas.com - 01/12/2009, 11:21 WIB

KOMPAS.com - Seorang ibu mengeluhkan penampilan dan perilaku sehari-hari anak laki-lakinya yang berumur 20 tahun. Gaya bicara dan sikapnya lembut seperti perempuan. Kulitnya juga halus, tidak ada kumis sedikit pun. Dapatkan ciri-ciri seperti itu menjadi pertanda seseorang tergolong homoseksual?

"Anak saya laki-laki umur 20 tahun, gaya bicara dan sikapnya kaya perempuan. Kulitnya halus, tidak ada kumis sedikit pun. Lebih mencemaskan lagi, sepertinya dia tidak tertarik pada lawan jenis. Dia tidak pernah pacaran, beda dengan remaja sekarang yang biasanya punya pacar.

Setahu lalu dia punya teman dekat, seorang gadis teman kuliahnya. Saya lihat mereka dekat tidak lama, hanya sekitar 3 bulan. Waktu itu saya sempat tanya, mana teman gadismu? Dia hanya bilang, sudah tidak berteman lagi sama gadis itu.

Saya takut anak saya jadi bencong atau homo. Bagaimana saya bisa tahu, apakah dia normal atau tidak? Apakah dengan melihat penampilan dan gayanya yang lembut itu dapat dianggap tidak normal? Apa yang harus saya lakukan agar anak saya tidak sampai jadi bencong atau homo?"
Ny.B, Malang.

Pastikan melalui konsultasi
Sulit menentukan bagaimana kehidupan seksual anak Anda, khususnya yang berkaitan dengan orientasi seksualnya, tanpa melakukan konsultasi lebih jauh. Untuk menentukan kehidupan seksual seseorang, termasuk orisentasi seksual dan deviasi seksual, diperlukan konsultasi yang dalam dan pemeriksaan.

Penampilan fisik, sikap, dan perilaku seksual ikut menunjang untuk menentukan bagaimana kehidupan seksual seseorang. Dari penampilan fisik, misalnya, dapat diketahui bagaimana fungsi hormon seks dan kemungkinan fungsi seksualnya. Dari sikap dan perilaku seksual dapat diketahui orientasi seksualnya dan apakah mengalami deviasi seksual atau tidak.

Sebagai contoh, seorang pria muda yang mengalami kegemukan di perut dan payudara besar, mungkin mempunyai hormon testoteron yang rendah. Testoteron yang rendah dapat mengganggu fungsi seksualnya.

Kalau anak Anda berkulit halus, tanpa kumis, bukan tidak mungkin fungsi hormon testoteronnya tidak optimal. Namun, soal apakah keadaan ini menggangu fungsi seksualnya, tergantung seberapa jauh keadaan tidak optimal itu. Keadaan ini dapat diketahui melalui konsultasi yang lebih jauh dan pemeriksaan.

gaya bicara dan sikapnya yang lembut, saya pikir tidak otomatis menunjukkan bahwa dia cenderung ke arah wanita. Gaya bicara dan sikap dipengaruhi kuat oleh pergaulan dan lingkungan sosial. Di lain pihak, kemungkinan ada sesuatu gangguan yang menyebabkan gaya bicara dan sikapnya lembut seperti wanita, juga tidak boleh dikesampingkan.

Perlu diketahui dengan jelas bagaimana dia merasakan dirinya sendiri, apakah sebagai pria atau wanita, bagaimana orientasi seksualnya, apakah dia tertarik pada sesama jenis atau lwan jenis. Apakah secara psikis dia terangsang terhadap wanita atau pria, misalnya ketika sedang menyaksikan gambar erotis? Apakah dia pernah berhubungan seksual? Kalau ya, apakah dengan wanita atau pria?

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com