Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Bergosip di Kantor Lebih Sip

Kompas.com - 10/12/2009, 11:22 WIB

KOMPAS.com - Menjadi obyek yang digosipkan bukanlah hal yang menyenangkan. Tetapi, menggosipkan orang pun sebenarnya memiliki dampak buruk. Suasana akan bertambah buruk jika gosip-menggosip terjadi di sekitar kantor, yang lingkupnya tidak terlalu besar. Hal ini akan mempengaruhi kehidupan profesional Anda dan orang lain. Masalahnya, tak semua dari kita mengetahui batasan apa yang bisa diartikan sebagai gosip, dan apa yang hanya berupa obrolan semata.

Misalnya saja, ketika membicarakan orang lain ada kalanya kita dengan sengaja atau tidak, membicarakan karakternya. Jika didengar oleh orang lain, fakta tentang karakter tersebut bisa merugikan orang yang Anda bicarakan ini. Anda bisa menilai bahwa apa yang Anda bicarakan sudah termasuk dalam fitnah dan merugikan orang lain, jika;

* Anda menyadari bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.
* Anda sebenarnya merasa informasi yang Anda dengar tentang orang lain tidak sepenuhnya benar, tapi Anda tidak mau repot untuk mengecek kebenarannya.
* Informasi yang Anda dengar sangat luas, terlalu umum, dan tidak spesifik.

Hampir bisa dipastikan, tanpa kecuali, pilihan terbaik adalah untuk menghindari gosip di kantor secara keseluruhan. Namun, hal ini lebih mudah dibicarakan ketimbang dilakukan. Apalagi ketika kita semua pun butuh untuk sesekali bicara dengan rekan kerja, dan biasanya hal itu terjadi secara santai. Latihlah diri Anda untuk mengenali kata-kata kunci dan topik yang bisa menyakiti orang lain. Di antaranya;

* Perilaku yang tidak baik. Apalagi ketika menyangkut perilaku kriminalisme. Hal ini bisa menyangkut hal yang di luar kantor, misal malpraktik profesional, atau mendapatkan promosi lewat seks atau penyuapan.

* Alkoholisme atau kecanduan obat-obatan.

* Ketidaksetiaan, baik dalam pernikahan, maupun hubungan apa pun.

* Perilaku yang menyimpang. Misalnya, perilaku seksual yang menyimpang, atau rasis.

* Sesuatu yang sifatnya mengungkap informasi kesehatan seseorang (penyakit menular, dan sebagainya).

* Informasi negatif seputar hasil kerjanya (evaluasi buruk, alasan kontrak tidak diperpanjang, dan sebagainya).

* Seksualitas. Ini menyangkut seputar komentar atau spekulasi mengenai aktivitas seksual seseorang.

Hal-hal tersebut bisa menjadi panduan Anda agar tidak menggosipkan orang lain. Perlu Anda ingat, meski suasana di kantor terkesan santai, tapi sekali Anda membicarakan tentang hal-hal tadi, dan Anda merasa bisa melarikan diri dari kekesalan orang yang digosipkan, atau merasa tak akan ada yang tersinggung atas nama "bercanda", siapa pun bisa saja tersinggung atas ucapan Anda yang tidak bertanggung jawab. Karenanya, sebelum ada tuntutan melayang untuk Anda, lebih baik mencegah dengan menjaga perkataan Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com