Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Petunjuk Anda Harus Segera Pap Smear

Kompas.com - 29/01/2010, 17:45 WIB

KOMPAS.com - Pemeriksaan sel serviks (leher rahim) atau pap smear harus dimengerti sebagai check up rutin berkala pada area reproduksi perempuan. Untuk itu perlu dikenali gejala yang mengharuskan perempuan segera menjalani pap smear.

Dr Klara Kurnia, dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menjelaskan, perempuan yang aktif secara seksual harus mengetahui tanda-tanda kapan harus memeriksakan diri dan apakah perlu melakukan pap smear, di antaranya:
* Keputihan yang cenderung berwarna kuning kehijauan, berbau, dan gatal.
* Pendarahan sesudah berhubungan seksual.
* Pendarahan di antara siklus menstruasi.
* Menstruasi tak kunjung datang, namun Anda tidak hamil.
* Muncul rasa nyeri saat berhubungan seksual.

"Tanda-tanda ini perlu diwaspadai jika terjadi dalam frekuensi yang sering, dan cenderung tidak normal. Setidaknya dengan datang berkonsultasi atau menjalani pap smear akan diketahui kemudian apakah ada masalah serius yang segera perlu ditangani," papar dr Klara kepada Kompas Female.

Amannya, bagi perempuan menikah atau pun yang aktif secara seksual, bila kondisi kesehatan reproduksi normal (tidak ditemukan tanda-tanda seperti disebutkan tadi), maka perempuan sebaiknya rutin memeriksakan setahun sekali.

Hasil pemeriksaan pap smear bisa menentukan apakah tanda-tanda tersebut mengarah kepada kanker serviks stadium dini atau lanjut, atau hanya gejala seperti bakteri atau jamur yang masih bisa ditangani dengan pengobatan. Jika sudah dikenali gejalanya, pemeriksaan pap smear secara rutin bisa dilakukan setiap tiga bulan atau enam bulan bergantung diagnosanya.

"Pemeriksaan pap smear yang mengarah pada gejala kanker disebut sebagai pre-cancer. Dari sini hasil pap smear akan dilihat kembali masuk dalam kategori ringan, sedang, atau berat. Selanjutnya bisa diatasi dengan terapi atau pemeriksaan lebih lanjut di dokter kebidanan. Begitupun jika ditemukan stadium kanker dini, pemeriksaan selanjutnya dirujuk kepada dokter kebidanan," tutur dr Klara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com