Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Dapat Berujung pada Cuci Darah

Kompas.com - 06/02/2010, 07:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kadar gula darah yang tidak terkontrol pada pengidap diabetes dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Salah satu kondisi buruk dan mahal ialah gagal ginjal yang menyebabkan pengidap terpaksa cuci darah.

”Pasien cuci darah terbanyak biasanya pengidap diabetes dan kemudian diikuti darah tinggi,” ujar Dante Saksono Harbuwono, spesialis penyakit dalam dari Divisi Metabolik dan Endokrin Universitas Indonesia, dalam acara ajang wicara tentang diabetes pada Women Health Expo, Jumat (5/2/2010).

Sekadar gambaran, pada studi di Amerika, dari 100 persen pasien cuci darah, sekitar 43 persen di antaranya merupakan pengidap diabetes, 28 persen pengidap darah tinggi, dan selebihnya karena penyakit lain.

Penyakit kronis

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang timbul akibat kadar gula darah yang tinggi. Kadar gula darah tinggi itu disebabkan ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin atau penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin. Gula darah dapat meningkat karena makanan, stres, sakit, dan obat-obatan tertentu.

Dante mengatakan, apabila gula darah tidak terkontrol, dapat terjadi komplikasi. Komplikasi berhubungan dengan perubahan metabolik. Di ginjal, misalnya, terjadi gangguan atau perubahan pada sirkulasi serta fungsi penyaringan.

Di dalam ginjal terdapat jutaan pembuluh darah kecil yang berfungsi sebagai penyaring guna mengeluarkan produk sisa dari darah. Kadar gula darah yang tinggi membuat ginjal menyaring terlalu banyak darah.

Setelah beberapa tahun, sistem penyaring akan bocor sehingga protein keluar di urine. Kerja ginjal yang berat tersebut menyebabkan ginjal kehilangan kemampuan menyaring darah sehingga terjadi gagal ginjal. Kontrol terhadap gula darah dan tekanan darah akan memperkecil kemungkinan kerusakan ginjal.

”Tekanan darah juga harus dijaga agar tidak tinggi karena ikut berpengaruh terhadap fungsi juga,” ujarnya. Cara menjaga kadar gula darah dan tekanan darah, antara lain, dengan diet yang tepat, olahraga teratur, dan konsumsi obat jika diperlukan.

Timbunan lemak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com