Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini, Vaksin Bisa Awet Tanpa Kulkas

Kompas.com - 19/02/2010, 10:46 WIB

KOMPAS.com — Untuk menjaga kestabilan organisme yang hidup di dalam vaksin, temperatur tempat penyimpanan vaksin perlu dijaga. Masalahnya, untuk negara sedang berkembang dan miskin seperti di Afrika dan juga pelosok Indonesia, yang penyediaan listriknya kurang memadai, kestabilan vaksin kurang bisa dipertanggungjawabkan.

Para ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris, baru-baru ini memublikasikan cara penyimpanan vaksin agar tetap hidup tanpa harus disimpan di lemari es. Hasil riset ini diharapkan bisa meningkatkan luas cakupan imunisasi di daerah terpencil.

Para peneliti menggabungkan vaksin dengan dua tipe gula sebelum perlahan-lahan dikeringkan dalam kertas filter. Hal ini akan mengawetkan vaksin sehingga bila sewaktu-waktu dibutuhkan dapat langsung diaktifkan. Gula yang dipakai adalah jenis sukrosa dan trehalose yang biasa digunakan dalam bahan pengawet.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Science Translational Medicine, para ilmuwan tersebut mengatakan, dengan metode tersebut, mereka sanggup menjaga kestabilan vaksin dalam suhu 45 derajat selama enam bulan.

"Bila kita bisa mengubah standar penyimpanan vaksin menjadi cara ini, berarti kita bisa menghemat biaya pengiriman karena vaksin bisa tahan dalam suhu ruangan. Jumlah anak yang bisa mendapat imunisasi pun lebih banyak. Teknologinya sederhana dan murah," kata Profesor Adrian Hill, ketua peneliti.

Dia menambahkan, hasil riset yang dilakukan timnya cukup meyakinkan karena ia menggunakan virus hidup. "Karena kami menggunakan vaksin yang butuh perhatian ekstra, maka metode ini seharusnya juga bisa dipakai untuk vaksin yang mengandung protein mati," katanya.

Anggota penelitian lain, Dr Matt Cottingham, mengatakan, karena tidak diperlukan lemari pendingin, bukan tidak mungkin nantinya vaksin bisa disimpan di tas ransel dan dibawa ke pelosok desa.

"Kini tinggal mengembangkan teknik ini dan mencobanya di Afrika untuk mengetahui apakah bisa diperbanyak oleh industri. Kami perkirakan dalam waktu 5 tahun akan ada perubahan besar dalam penyimpanan vaksin," papar Hill.

Penelitian penyimpanan vaksin ini didanai oleh Yayasan Bill dan Melinda Gates dengan melibatkan kerja sama antara universitas dan perusahaan Nova Bio-Pharma Technologies.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com