Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sepelekan Ancaman Kolesterol

Kompas.com - 24/04/2010, 11:17 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Belum banyak orang yang paham bahaya tingginya kolesterol bagi kesehatan. Padahal, satu dari lima orang memiliki kadar kolesterol tinggi.

Kolesterol merupakan kotoran yang bisa menyumbat pembuluh darah. Kolesterol sebenarnya adalah zat penting pada dinding sel tubuh, berfungsi membuat hormon dan vitamin D, serta merupakan bagian asam empedu yang memecah lemak dalam sistem pencernaan. Kebutuhan kolesterol tubuh sudah dicukupi dari produksi hati.

Bila kita mengonsumsi makanan lemak jenuh berkadar tinggi, hati akan memproduksi lebih banyak lagi kolesterol sehingga tubuh kelebihan pasokan. Kolesterol yang berlebihan dan tak digunakan ini akan berkeliaran dalam darah dan bisa mengendap di dinding pembuluh darah membentuk plak.

Endapan yang bertumpuk selama bertahun-tahun akan menyumbat pembuluh darah sehingga secara bertahap menyempit dan mengeras. Pada akhirnya ini bisa memicu serangan jantung dan stroke.

"Walau dunia kedokteran dan obat-obatan semakin canggih, penyakit kardiovaskular (pembuluh darah dan jantung) masih jadi pembunuh nomor satu di dunia," kata Laurence S Sperling, MD, Direktur Pencegahan Penyakit Jantung dari Emory University School of Medicine, AS.

Badan kesehatan dunia (WHO) memperkirakan, 20 persen kejadian stroke dan lebih dari 50 persen serangan jantung disebabkan karena kadar kolesterol yang tinggi. Kabar baiknya adalah, kolesterol merupakan faktor risiko yang masih bisa kita ubah lewat perubahan gaya hidup.

Kadar kolesterol yang normal dalam darah adalah kurang dari 200 mg/dL, kolesterol jahat (LDL) kurang dari 130 mg/dL, kolesterol HDL lebih dari 45 mg/dL, dan trigliserida kurang dari 200 mg/Dl.

Repotnya, tingginya kolesterol dalam darah sering tidak menimbulkan gejala. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk secara rutin, minimal setahun sekali, melakukan pengecekan sehingga dapat mencegah penyakit fatal yang diakibatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com