Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegagalan UN Terbanyak di Bahasa

Kompas.com - 28/04/2010, 21:46 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kegagalan ujian nasional (UN) sekolah menengah atas/madrasah aliyah/sekolah menengah kejuruan di DI Yogyakarta tahun ini paling banyak terdapat pada mata uji bahasa. Sebanyak 6.646 pelajar terdaftar mengulang UN pada mata uji Bahasa Inggris dan 5.294 lainnya mengulang pada mata uji Bahasa Indonesia.

Mereka adalah pelajar yang tak lulus UN utama dengan nilai Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris kurang dari 5,5. Jumlahnya para pelajar yang gagal dalam UN bahasa ini mencapai 11.940 orang. Jumlah ini lebih tinggi dari jumlah pelajar yang tak lulus UN utama sebanyak 9.237 orang.

"Berarti ada cukup banyak pelajar SMA/MA/SMK yang gagal dalam mata uji Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia sekaligus," kata Ketua Panitia Pelaksana UN Provinsi DI Yogyakarta, Baskara Aji, Rabu (28/4/2010).

Dari jumlah ini, ujar Baskara, jumlah kegagalan tertinggi terdapat di jenjang SMK dengan jumlah 3.024 untuk Bahasa Indonesia dan 3.645 untuk Bahasa Inggris. Kegagalan terbanyak berikutnya terdapat dalam mata uji Matematika dengan jumlah total 5.066 orang dan teori kejuruan untuk jenjang SMK dengan jumlah sebanyak 2.639 orang.

Menurut Baskara, para pelajar yang tidak lulus UN utama ini dapat mengulang semua mata uji yang memperoleh nilai kurang dari 5,5. "Mereka terdaftar secara otomatis, tidak perlu mendaftar lagi. Kami akan sediakan semua kelengkapan," katanya.

Kepala Balai Bahasa Yogyakarta (BBY) Tirto Suwondo mengatakan, rendahnya nilai UN bahasa bisa jadi merupakan indikasi menurunnya kepedulian pelajar terhadap bahasa. Menurunnya perhatian ini juga terlihat dari maraknya penggunaan bahasa asing dalam percakapan generasi muda saat ini. Bahasa mereka semakin campur-campur. "Bahasa mereka menjadi Bahasa Indonesia yang tidak sempurna campur dengan bahasa asing yang juga tidak lengkap," ujarnya.

Kemampuan Bahasa Jawa pelajar sendiri telah beberapa lama menurun. Nilai harian Bahasa Jawa para pelajar umumnya lebih rendah dari nilai Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Sejumlah lembaga belajar Bahasa Jawa juga mulai ditinggalkan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com