Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anne Avantie: "Ini Peragaan Busana Paling Mendebarkan"

Kompas.com - 20/05/2010, 13:15 WIB

KOMPAS.com - "Tak semua desainer bisa merancang pakaian siap pakai, lho. Bukan hal mudah merancang busana siap pakai yang bisa dikenakan banyak orang," tutur Anne Avantie kepada Kompas Female usai konferensi pers peluncuran Batiken, Lawasan Ready to Wear, beberapa waktu lalu di Hotel Harris Kelapa Gading.

Anne Avantie merupakan sosok desainer yang namanya melambung sejak 20 tahun lalu. Karya-karyanya dalam mendesain kebaya dan busana pengantin sudah sangat dikenal dan banyak ditiru. Di pertengahan tahun 2010 ini, Anne memberanikan diri untuk mencoba keluar dari keglamoran kebaya yang membuatnya menjadi desainer terkenal seperti sekarang.

"Ini adalah pagelaran busana paling deg-degan yang pernah aku lakukan," ungkap Anne membuka konferensi pers ditemani Taruna K., ketua Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI). Anne berkata, untuk merancang busana-busana Batiken, Lawasan Ready to Wear ini, ia harus membiasakan diri untuk tidak menyentuh atau menggunakan brokat, renda, atau payet yang selama ini akrab dengan kesehariannya. Dalam koleksi siap pakainya ini, Anne harus mau berkutat dengan kain-kain yang justru bagi sebagian orang dianggap sampah.

Lawasan, adalah batik yang umumnya digunakan untuk handicraft, yang biasanya digunting kecil-kecil, dan ketika tak lagi digunakan, dikumpulkan, lalu dijual per kilo. Dalam ceritanya, Anne berkata ia merasa tergerak melihat kain-kain tradisional semacam ini diperlakukan seperti sampah seakan tak berarti. Terbersit di benaknya untuk mengumpulkan potongan-potongan kain tersebut untuk kemudian didesain menjadi sebuah busana yang layak pakai.

"Banyak orang jika melihat batik lawasan berkesan, enggak terang, busuk, atau kotor. Tapi saya ingin batik lawasan memiliki pamor, berkarisma, dan diberdayakan. Tak hanya kainnya, tetapi juga para pengepul yang mengumpulkan kain-kain ini," cerita Anne.

Untuk busana yang ada di Batiken, Anne mengatakan bahwa ia berusaha semampunya agar harga yang ditawarkan cukup terjangkau. Kompas Female berkunjung ke stand tempatnya memeragakan koleksi di Fashion Village dalam ajang Jakarta Fashion & Food Festival 2010, menurut penjaganya, harga yang ditawarkan mulai dari Rp 150.000 - Rp 800.000.

Mengeluarkan koleksinya ini bukan sembarangan, Taruna mengatakna, bahwa ide dan pikiran untuk mengeluarkan koleksi ready to wear ini membutuhkan waktu 3 tahun dari Anne. Diakui oleh Anne, upayanya mengeluarkan koleksi ready to wear ini tidak mudah. Ia pun melakukan persiapan dengan melakukan riset dan banyak bertanya kepada para desainer yang kadang lebih muda darinya tapi sudah lebih dulu mengeluarkan ready to wear.

"Saya menyadari bahwa rancangan saya banyak diikuti oleh banyak orang. Saya tidak menyimpan rasa kesal atau dendam. Saya sadar, dengan peluncuran ini, akan ada pujian dan kritikan dari sana-sini. Tapi yang terpenting, akan ada harapan, baik untuk batik lawasan, juga untuk perajinnya," tutup Anne. 

Lihat koleksi peragaan Batiken, Lawasan Ready to Wear by Anne Avantie di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com