Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Inseminasi Buatan dan Bayi Tabung

Kompas.com - 11/06/2010, 07:27 WIB

KOMPAS.com - Anda dan pasangan sudah memeriksakan kesehatan, dan sudah menjalani perawatan apa pun meningkatkan kesuburan Anda. Sayang, program kehamilan Anda tak kunjung berhasil. Akhirnya, Anda berniat untuk mengikuti program bayi tabung. Tetapi, dengar-dengar, ada pula yang disebut dengan inseminasi buatan. Apa sih perbedaannya?

Inseminasi buatan, atau juga disebut Intrauterine Insemination (IUI) merupakan prosedur dimana sperma dari ejakulasi dicuci untuk menempatkan konsentrasi terbaik dari seluruh sperma ke dalam kateter. Kateter ini lalu dimasukkan melalui leher rahim menuju rahim di mana sperma akan disimpan. Setelah itu, tergantung pada sperma, bagaimana agar ia bisa menemukan cara untuk mencapai tuba falopi dan menemukan telur untuk dibuahi.

Prosedur ini hanya bisa dilakukan pada perempuan dengan tuba falopi terbuka, dan biasanya dikombinasikan dengan beberapa bentuk stimulasi rahim, seperti Injectable Gonadotropins. Ini semacam persiapan medis dari hormon-hormon yang diproduksi oleh otak untuk menstimulasi rahim mempersiapkan telurnya untuk dilepaskan.

Perawatan ini bisa digunakan untuk menangani beberapa kasus ketidaksuburan yang tidak bisa dijelaskan, dan kasus jumlah sperma yang cenderung rendah.
 
Sedangkan In Vitro Fertilization (IVF) atau biasa disebut program bayi tabung, adalah proses dimana ovarium biasanya distimulasi untuk memproduksi banyak telur yang kemudian diekstrasi dari rahim melalui penyedotan. Prosedur ini dilakukan dengan melakukan bius total, tetapi tanpa memasukkan tabung ventilasi mekanis melalui tenggorokan Anda.
 
Sel telur dan sperma lalu diletakkan di suatu cawan untuk membiarkan pembuahan terjadi, dan diinkubasi selama 3-5 hari. Beberapa dari embryo yang dihasilkan lalu diletakkan di dalam kateter dan disimpan di dalam rahim bersama embryo beku yang tersisa.
 
IVF biasanya dilakukan antara lain oleh perempuan dengan tuba falopi yang tersumbat, usia reproduksi yang lanjut, pria dengan jumlah sperma yang rendah, atau ketidaksuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
 
Kromosom embryo tersebut juga bisa dievaluasi melalui prosedur terpisah yang disebut Pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD) untuk menilai apakah sebuah embryo memiliki ketidaknormalan genetik seperti Down’s Syndrome. Meskipun program bayi tabung ini biayanya cukup mahal, teknologi yang digunakan kini makin memperbesar kemungkinan keberhasilannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com