Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stres Bisa Bikin Usus Kejang

Kompas.com - 11/06/2010, 21:02 WIB

KOMPAS.com - Pernah mengalami rasa sakit pada perut, tapi bukan di lambung? Biasanya di sekitar wilayah usus. Entah mengapa, tak ada alasan, sering terasa keram atau kejang di wilayah tersebut, dan tubuh pun terasa letih dan lesu. Setelah pergi ke dokter, tak ada diagnosis yang jelas. Yang ada, diagnosisnya membuat Anda sempat merasa takut dan rasanya sih bukan seperti yang "divonis" oleh dokter tersebut. Jangan panik dulu, mungkin itu karena rasa panik dan...stres.

Gangguan usus ini sering terjadi pada hampir seperempat anggota masyarakat. Sebagian besar penderita berusia antara 20 hingga 40 tahun, dan 2 dari 3 penderita terdiri dari wanita.

Gangguan ini, menurut Anita Naik, dalam buku Lazy Girl's Guide to Healthy Living menyebutkan, disebabkan oleh gangguan pada saluran usus. Dalam keadaan biasa, saluran usus mendorong ampas makanan dengan gerakan kontraksi secara bertahap menuju lubang pelepasan. Tetapi kalau kontraksi usus tidak teratur, akan timbul kejang yang menyakitkan, kembung, gas, sembelit, dan diare.

Dokter tak tahu sebab tepat yang mencetus rasa sakit ini. Meski diduga, stres adalah salah satu penyebabnya. Demikian pula jika usus lebih peka, yang menyebabkan otot perut kejang dengan sendirinya. Kita dapat menolong diri sendiri dengan cara:

- Belajar mengendalikan tingkat stres. Hubungan antara gangguan usus dan stres cukup jelas, oleh sebab itu tindakan ini harus dijadikan langkah pertama. PAra ahli berpendapat bahwa istirahat sendirian selama 20 menit setiap hari, berolahraga secara teratur (20 menit, tiga kali seminggu), dan belajar mengenali batas kemampuan diri sendiri dapat membantu menciptakan hidup yang lebih terbebas dari stres.

- Menyusun catatan makanan setiap hari. Tidak tahan terhadap makanan tertentu dapat juga mengakibatkan gangguan usus, seperti gandum dan produk susu yang paling sering menjadi penyebab gangguan ini. Sebabnya, karenat perut kita tak dapat memecah makanan yang tidak dapat diterimanya, yang menyebabkan kembung, kejang, dan terlalu banyak gas.

Seandainya kita menduga munculnya masalah seperti ini, cobalah berhenti makan makanan jenis ini selama 2 minggu, sambil memeriksa reaksi tubuh dan mulai memasukkan jenis makanan ini secara bertahap ke dalam susunan makanan sehari-hari.

Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan membuat catatan harian berisi makanan kita, dan mencatat makanan apa saja yang nampaknya paling sering menyebabkan gangguan perut, dan kapan terjadinya. Dengan catatan ini, kita dapat berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter, yang akan membantu kita melakukan perubahan yang diperlukan.

- Minta resep dokter. Meskipun gangguan usus tidak dapat hilang dengan obat saja, dokter dapat memberikan resep untuk obat antikejang, yakni alevrine atau mebeverine, yang menenangkan usus dan meredakan kejang; kapsul pepermin dapat membantu mencegah kembung dan gas dalam perut; tablet antidiare untuk mengatasi buang air encer.

- Menyantap makanan dalam porsi lebih kecil dan lebih sering. Dengan cara ini kita dapat mencegah lambung menjadi terlalu penuh. Usahakan makan makanan yang rendah lemak dan rendah tepung, tetapi yang berkarbohidrat tinggi.

- Berolahraga secara teratur. Dengan meningkatkan jumlah latihan olahraga, kita dapat membantu usus bergerak lebih teratur dan mengatasi perut kembung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com