Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sekadar Kurang atau Lebih Yodium

Kompas.com - 15/06/2010, 13:46 WIB

Kompas.com — Banyak penyebab terjadinya gangguan pada tiroid. Yang jelas ada dua jenis gangguan tiroid: kelebihan produksi kelenjar tiroid atau hipertiroid; atau akibat kekurangan kelenjar tiroid alias hipotiroid. Nah, dua gangguan tiroid tersebut bisa terjadi karena faktor dari luar tubuh di samping faktor dari dalam tubuh.

Dari dalam tubuh, misalnya, gangguan ini bisa terpicu penyakit Grave. Ini adalah penyakit karena kelenjar tiroid mengalami rangsangan berlebihan sehingga penderitanya mengalami pembesaran kelenjar gondok (goiter). Rangsangan yang berlebihan itu bisa disebabkan stres atau konsumsi rokok berlebihan.

Karena rangsangan berlebihan, produksi kelenjar tiroid pun menjadi berlebihan juga alias terjadi hipertiroid. Grave dikategorikan sebagai gangguan yang disebabkan karena faktor dari dalam tubuh.

Penyakit yang disebabkan karena faktor dari dalam tubuh lainnya adalah tiroiditis. Penyakit ini terjadi karena radang di kelenjar gondok. Radang inilah yang memicu pelepasan hormon berlebihan (hipertiroid). Radang ini bisa disebabkan infeksi virus atau bakteri di tiroid.

Sedangkan gangguan tiroid karena faktor dari luar tubuh adalah Toxic Nodul Goiter. "Ini bisa terjadi ketika yodium dikonsumsi terlalu banyak dan menjadi racun bagi tubuh," kata Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, Jakarta Selatan. Untuk penyembuhannya, penderita hipertiroid tidak sekadar harus membatasi asupan yodium. Namun, harus disertai obat-obatan bahkan operasi.

Untuk penyakit karena kekurangan asupan tiroid atau hipotiroid, kebanyakan terjadi karena kekurangan asupan yodium dalam tubuh. Namun, hipotiroid juga bisa terjadi karena ada gangguan dari dalam tubuh. Misalnya, hipotiroid karena bawaan lahir. Biasanya, gejala hipotiroid ini sudah terlihat ketika masih bayi.

Nah, selain beberapa penyakit itu, gangguan tiroid juga bisa terjadi bukan karena kelebihan atau kekurangan tiroid, tetapi saat tiroid dalam keadaan normal. Contoh yang paling gampang untuk gangguan ini adalah kanker tiroid.

Asrul Hasral, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta Barat, bilang, hipertiroid dan hipotiroid tidak menyebabkan terjadinya kanker. Namun, sebaliknya, kanker tiroid bisa menyebabkan hipertiroid dan hipotiroid.   

Penyebab kanker tiroid sama seperti penyebab kanker pada umumnya. "Sel kanker bisa muncul karena orang I tersebut terpapar radiasi, bahan kimia, juga bawaan (bakat)," tutur dia.

Ciri kanker ini adalah munculnya benjolan, tetapi berbeda bentuk dengan pembengkakan kelenjar tiroid. Jika menemukan benjolan yang tidak pada tempatnya, Asrul menyarankan penderitanya memeriksakan diri ke dokter dengan segera. (Kontan/Sanny Cicilia Simbolon)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com