Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdarahan Penyebab Utama Kematian Ibu

Kompas.com - 24/06/2010, 08:48 WIB

KOMPAS.com — Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan. Kebanyakan perdarahan terjadi setelah bayi dilahirkan. Ini berkaitan dengan plasenta dan relaksasi otot rahim.

Menurut Prof dr Ali Baziad, SpOG, perdarahan setelah persalinan biasanya disebabkan terlalu sering melahirkan. Langkah pencegahan dapat dilakukan dengan menjarangkan kehamilan dan mendeteksi dini gejala anemia selama kehamilan.

"Pemerintah harus turun tangan untuk merevitalisasi program Keluarga Berencana," kata dr Ali yang menjabat Ketua Bidang Kesehatan Ibu dan Anak, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, saat jumpa pers peluncuran Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak, Rabu (23/6/2010), di Jakarta.

Ia menambahkan, bila seorang ibu hanya melahirkan dua atau tiga anak, risiko perdarahan bisa ditekan. "Kalau sudah pernah melahirkan hingga empat atau lima kali, kontraksi rahim akan lebih sulit sehingga perdarahan sulit berhenti," ujarnya.

Proses inisiasi menyusu dini, menurut dr Utami Roesli, SpA dari Sentra Laktasi Indonesia, juga efektif untuk mengurangi risiko perdarahan. "Saat bayi mengisap payudara ibu, hormon oksitoksin akan dilepaskan tubuh dan merangsang rahim untuk berkontraksi sehingga perdarahan akan berkurang," katanya.

Upaya pencegahan lainnya adalah tersedianya tenaga kesehatan yang membantu persalinan. Mengenai hal tersebut, dr Ali mengungkapkan, PB IDI dalam waktu dekat akan memberikan pelatihan kepada dokter umum agar memiliki kompetensi dalam menangani keadaan darurat pada ibu yang melahirkan.

"Paling tidak dokter umum dan bidan bisa mengenali keadaan yang berpotensi menimbulkan komplikasi sehingga kematian ibu bisa dicegah," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com