Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umbi Sarang Semut Berkhasiat Obat

Kompas.com - 05/08/2010, 08:48 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Umbi tanaman sarang semut (Myrmecodia Sp) bisa dijadikan obat beberapa penyakit yang disebabkan oleh ketidakseimbangan daya tahan tubuh. Hal ini disampaikan peneliti dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Ediati Sasmito.

"Hasil penelitian yang sedang kami lakukan, umbi tanaman sarang semut mengandung zat aktif imunomodulator atau zat pengaktif sistem kekebalan tubuh manusia," katanya ketika menjadi pembicara seminar Dissemination of Progress Results in Herbal Medicine Development, Rabu (4/8/2010) di Yogyakarta.     Ia mengatakan, umbi tanaman sarang semut merupakan obat yang bersifat panasea. Artinya, umbi sarang semut dapat mengobati segala macam penyakit, mulai dari penyakit ringan seperti wasir dan rematik hingga penyakit berat, misalnya kanker payudara dan kanker prostat.

"Umbi tanaman sarang semut relatif mudah dibudidayakan karena bersifat epifit dengan tumbuh menempel pada tanaman inang, tetapi tidak menghisap sari makanan inangnya," katanya.

Ediati mengatakan, pembudidayaan tanaman sarang semut tidak jauh berbeda dengan cara budi daya anggrek. "Namun, sayangnya belum banyak penelitian yang dilakukan untuk mendukung penggunaan umbi sarang semut sebagai obat tradisional," katanya.

Oleh karena itu, Ediati bersama tim dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) sedang meneliti kandungan zat imunomodulator pada umbi tanaman sarang semut untuk mencari senyawa baru yang aman digunakan sebagai obat tradisional.

Seminar yang menampilkan paparan hasil penelitian di bidang obat alami tersebut berlangsung di Fakultas Farmasi UGM serta dihadiri kalangan apoteker dan pelaku industri obat alami di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com