Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Ton Beras untuk Anak-anak

Kompas.com - 12/08/2010, 03:30 WIB

Manila, Rabu - Filipina, negara pengimpor utama beras dunia, menyatakan, Rabu, akan membagikan 50.000 ton beras kelebihan impor pada anak- anak.

Pembagian itu akan membebaskan tempat di 480 gudang pemerintah seperti telah dikatakan Presiden Benigno Aquino bahwa beras yang tak terjual membusuk, menurut jubir Badan Pangan Nasional Filipina (NFA), Rex Estoperez, kepada AFP.

”Semua gudang kami penuh dan kami tidak dapat menjual beras ke pasar,” kata Estoperez. ”Kami akan menggunakan beras berlebih untuk program pemberian makan. Ini adalah satu strategi untuk membuka sumbatan gudang-gudang.”

Dia mengatakan, sekitar satu juta karung beras masing-masing 50 kg (50.000 ton) akan digunakan dalam program pemberian makan massal.

”Beras itu akan dibuat bubur untuk para siswa di sekitar 48.000 pusat penitipan anak yang dijalankan oleh Departemen Kesejahteraan Sosial,” kata Estoperez. Tidak ada jadwal pasti yang diberikan untuk program itu walau Estoperez mengatakan, itu akan dilaksanakan ”sesegera mungkin”.

Estoperez mengatakan, lebih banyak beras surplus tersedia    dan NFA juga akan memberikan itu kalau Departemen Kesejahteraan Sosial meminta.

Filipina merupakan importir beras terbesar dunia, tetapi Aquino, yang dilantik tanggal 30 Juni, telah menuduh pemerintah pendahulunya, Gloria Arroyo, mengimpor lebih banyak daripada yang diperlukan.

Bulan lalu Aquino memerintahkan kajian ulang kebijakan impor beras pemerintah dan menunjuk seorang adminis- trator baru untuk NFA, dengan menekankan bahwa sebagian dari beras berlebih itu membusuk.

Kepala NFA Lito Banayo mengatakan, perintah impor oleh pemerintahan Arroyo telah sangat berlebihan dan menyiratkan bahwa pejabat-pejabat yang korup mungkin yang bertanggung jawab.

”Saya tidak mau menghakimi pendahulu-pendahulu saya. Apakah kesalahannya karena inkompetensi atau sesuatu yang lebih buruk, yaitu ... korupsi, angka-angkanya sendiri bicara,” katanya.

Dia mengatakan, negara itu ”berenang dalam beras”. Banayo mengatakan, 2,4 juta ton beras yang dibeli pemerintahan Arroyo pada tahun lalu akan diserahkan bulan September, tetapi tidak ada tempat lagi untuk menyimpan beras itu. (AFP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com