Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Mempercepat atau Memperlambat Haid?

Kompas.com - 25/08/2010, 15:27 WIB

KOMPAS.com - "Saya perempuan berusia 33 tahun. Kira-kira dua bulan lagi saya berencana pulang kampung. Setelah saya hitung, ternyata waktu kepulangan sepertinya akan berbarengan dengan siklus menstruasi. Ini akan merepotkan karena di kampung saya airnya tergolong susah. Tentu sulit kalau mau membersihkan organ intim. Ketika saya menceritakan masalah ini pada seorang teman, ia mengatakan, sebenarnya menstruasi itu bisa dipercepat atau diperlambat kedatangannya. Benarkah demikian? Adakah obat, jamu, atau metode tertentu yang bisa mempercepat atau memperlambat datangnya menstruasi? Kalau misalnya ada, apakah ada efek negatifnya?" (Surat dari Riva, Banjarmasin)

Meskipun merupakan bagian dari siklus kehidupan perempuan, dan sudah dijalani secara teratur bertahun-tahun lamanya, menstruasi tetap saja bisa mengganggu. Selain gangguan berupa gejala nyeri secara fisik, menstruasi juga bisa mengacaukan rencana kita untuk melakukan aktivitas tertentu. Ketika kantor mengadakan outing dengan aktivitas yang menuntut kesiapan fisik, misalnya, menstruasi bisa membuat kita merasa sangat tidak nyaman. Oleh karena itu, wajar bila kita berangan-angan mens ini datang lebih cepat atau lebih lambat supaya tidak mengganggu kegiatan kita.

Menurut dr Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), konsultan seks di Klinik Win, Kelapa Gading, Jakarta Utara, memang ada teknik-teknik tertentu yang tujuannya untuk mempercepat atau memperlambat haid. Teknik tersebut "bekerja" dengan cara mengatur siklus hormon dalam tubuh. Teknik ini banyak dilakukan orang-orang yang sibuk. Selain karena sibuk, biasanya teknik ini dipilih jika seseorang akan bepergian jauh. Naik haji, misalnya.

Perlu Anda ketahui, teknik ini akan mengganggu pola haid dalam waktu tertentu. Tetapi pola menstruasi tersebut akan kembali lagi seperti semula setelah efek obat yang diberikan ke tubuh habis. Jika Anda tertarik melakukan teknik ini, boleh-boleh saja. Tetapi jangan melakukannya secara sembarangan. Anda bisa menghubungi dokter kebidanan untuk mengkonsultasikannya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com