Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Makan "Junk Food"?

Kompas.com - 02/09/2010, 13:53 WIB

KOMPAS.com — Agar kita tetap sehat, seharusnya kita selalu mengonsumsi makanan sehat dan menghindari makanan yang tak banyak manfaatnya untuk tubuh. Apa saja alasan banyaknya orang yang mengonsumsi makanan yang tak memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh?

Dalam pertemuan dengan pers, Dien Kwik, Managing Director health bar Heavenly Blush, ada banyak sekali orang yang tak menghiraukan pemberitahuan bahwa penting untuk makan makanan sehat. Namun, ia hanya menyebutkan tiga alasan utama, yakni:

1. Ketidaktahuan atau tak peduli bahwa makanan yang ia makan adalah makanan junk food dan makanan tersebut bisa membahayakan kesehatannya.

2. Sudah tahu bahwa makanan yang ia makan adalah junk food, tetapi tetap dimakan. Ketidakpedulian atau tak percaya bahwa makanan bisa menyebabkan hal yang buruk pada kesehatan tubuh.

3. Ketidakadaan barang makanan sehat juga berpengaruh mengapa masih banyak saja orang yang makan makanan junk food setiap hari. "Bahkan bagi mereka yang sudah tahu dan peduli akan makanan sehat, tetapi tidak mendapatkan makanan semacam ini di sekitarnya, maka ia pun akan makan makanan junk food karena ia sudah lapar," ujar Dien.

"Kalau dirata-rata, dalam sehari, seseorang akan butuh 2.000 kalori. Ini pun aktivitas yang biasa, tetapi ditambah dengan aktivitas olahraga sedikit. Kalau wanita, mungkin sedikit di bawah ini. Nah, kalori yang masuk seharusnya seimbang dengan energi yang dikeluarkan jika tak ingin terjadi penambahan berat badan," tambahnya.

Mencapai angka 2.000 kalori bukan perkara sulit. Banyak sekali makanan yang sudah diproses di luar sana yang memiliki kalori tinggi. "Bahkan mungkin saja dalam satu minuman, kebutuhan kalori dalam sehari tersebut terpenuhi. Parahnya lagi, jika minuman itu tidak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh, atau dengan kata lain, 'junk', " terang Dien.

Ketika jumlah kalori tersebut melebihi batas yang dibutuhkan, maka yang akan terjadi adalah kegemukan, sakit, dan banyak hal lain. Mereka yang ingin makan harus lebih cerdas dalam memilih makanannya dan lebih sering membaca kandungan yang ada di informasi nilai gizi bungkus makanan instan, serta membaginya dalam per hari.

"Yoghurt drink"
Hal ini disampaikan oleh Dien pada saat peluncuran Heavenly Blush Yoghurt Drink di gerai Heavenly Blush Plaza Indonesia, Kamis (31/8/2010). Dien menyampaikan, visi dari perusahaannya adalah untuk mengajak masyarakat untuk bisa hidup lebih sehat dan memenuhi diri dengan asupan yang bermanfaat sehat untuk tubuh dengan produk-produknya. Salah satu caranya adalah dengan meluncurkan, selama ini, perusahaannya dikenal dengan penyedia frozen yoghurt, tetapi konsep utamanya adalah health bar. Perlahan, ia ingin mengenalkan kepada pelanggannya akan makanan lain yang bermanfaat untuk kesehatan, salah satunya yoghurt drink hasil kreasi dengan Nutrifood ini.

"Setidaknya, dengan cara ini, mereka yang masih makan junk food dengan alasan nomor 3 tadi bisa punya pilihan untuk makanan sehat," tambah Dien.

Dalam botol berisi 300 ml ini, tersedia minuman yang mengandung yoghurt cair non-fat, potongan buah (real fruit bits), jus dari buah-buahan asli, probiotik untuk kesehatan pencernaan, prebiotik sebagai makanan probiotik, 14 vitamin, 11 mineral, gula, dan air. Minuman ini dijual hanya di gerai Heavenly Blush dengan pasaran Rp 20.000 dalam 3 rasa (Strawberry Pome, Peach Mango, dan Mixed Berries). Karena terbuat dari makanan segar, hanya bisa bertahan selama 14 hari. Ditambahkan Dien, produknya tanpa pengawet ataupun pewarna buatan.

"Mudah-mudahan niat kami untuk membantu masyarakat yang ingin hidup sehat bisa terpenuhi dengan hadirnya minuman ini. Tak perlu repot beli buah-buahan atau bingung mencari makanan sehat yang bisa memenuhi kebutuhan tubuh lewat makanan lain," ujar Ivonne Aryanti, Marketing Director PT Heavenly Nutrition Indonesia, kepada Kompas Female pada kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com