Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zakat Bisa Entaskan Kemiskinan

Kompas.com - 30/09/2010, 12:30 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Menteri Agama Suryadharma Ali meminta penyaluran zakat diorientasikan pada pengentasan kemiskinan secara permanen. Oleh karena itu, organisasi pengelola zakat harus mampu mengembangkan program zakat produktif agar dana-dana zakat digunakan secara produktif pula.

"Potensi zakat dunia akan mengatasi kemiskinan di negara-negara Muslim apabila pengelolaannya ditopang regulasi yang kuat, sistem pengumpulan dan pendistribusian zakat yang tepat, serta kesadaran umat yang terus meningkat untuk terus menunaikan kewajiban zakat," kata Suryadharma saat membuka konferensi World Zakat Forum di Yogyakarta, Rabu (29/9).

Penelitian Islamic Research and Training Institute Islamic Development Bank (IDB) tahun 2010, dengan perkiraan proporsi zakat atas produk domestik bruto setiap negara, potensi zakat dunia setahun diperkirakan 600 miliar dollar AS. Secara nasional, potensi zakat per tahun Rp 100 miliar, tetapi saat ini baru terkumpul Rp 1,2 triliun. Target pengumpulan zakat tahun 2010 sebesar Rp 1,5 triliun.

"Jika organisasi pengelola zakat mengalokasikan 50 persen saja dari total penerimaan zakat dan infak setiap tahun untuk program human security dan social security, setiap tahun terjadi pengurangan tunawisma, anak-anak telantar, orangtua jompo yang jadi pengemis, peminta-minta, dan sebagainya yang menjadi persoalan sosial di negara-negara berkembang," ujarnya.

Tingkatkan program

Ia meminta organisasi pengelola zakat meningkatkan program pendayagunaannya dengan mengarahkan pada pemberian jaminan, perlindungan, dan pemberdayaan kepada fakir miskin dan anak-anak terlantar. Zakat diharapkan mendukung biaya pendidikan mereka. Untuk itu, Badan Zakat Nasional (Baznas) mengembangkan zakat produktif. Caranya, membantu usaha mikro dan kecil mendapatkan modal usaha.

Ketua Umum Baznas Didin Hafidhuddin mengatakan, zakat perlu dioptimalkan baik dari sisi pengumpulan dana maupun pendayagunaannya. Kedua hal itu harus dilakukan bekerja sama antarlembaga pengelola zakat.

"Pendayagunaan ini harus lintas negara. Dengan kerja sama itu, negara-negara yang surplus bisa menyalurkan zakat ke negara-negara yang membutuhkan," katanya.

Untuk optimalisasi pengumpulan zakat, pihaknya akan mengusulkan agar pembayaran zakat dapat mengurangi penghasilan kena pajak. Ia yakin dengan cara itu, pengumpulan zakat dan penerimaan pajak akan sama-sama meningkat.

"Dari zakat yang dibayarkan akan diketahui berapa pendapatan seseorang sehingga mendorong kejujuran pembayaran pajak," katanya. (RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com