Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penumpang Kereta yang Selamat

Kompas.com - 02/10/2010, 10:13 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com — Kereta Api (KA) Senja Utama yang ditabrak KA Argo Bromo Anggrek di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, tiba di Stasiun Tawang Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (2/10/2010) pagi. Sebagian penumpang yang tiba di Semarang mengaku masih kaget dengan kecelakaan yang baru dialami dan beberapa di antaranya tampak menderita luka ringan pada beberapa bagian tubuh akibat tergencet gerbong KA.

Salah seorang penumpang asal Kudus, Kadir (50), yang berada di gerbong enam dan hanya mengalami luka ringan mengatakan, dirinya sedang berada di kamar mandi saat terjadi tabrakan. "Tiba-tiba terjadi benturan dengan suara cukup keras dan aliran listrik di dalam KA langsung padam sehingga membuat para penumpang menjadi panik," katanya, yang berada di dalam KA bersama dua saudaranya itu.

Kadir, yang sempat tertahan di dalam kamar mandi selama beberapa menit karena pintu tidak bisa dibuka, akhirnya berhasil keluar dengan cara menjebol atap gerbong. Akibat tabrakan tersebut, Kadir menderita luka di bagian kening sebelah kiri, tangan kanan bengkak, dada sesak, dan luka lecet di kedua kaki.

Seorang saudara Kadir yang juga berada di dalam gerbong KA Senja Utama, Musriah (40), mengatakan, beberapa saat setelah tabrakan, dirinya melihat semua penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan mencari jalan keluar.

"Saat itu, saya berusaha mencari saudara saya di dalam gerbong yang sebelumnya duduk di samping, tapi tidak ditemukan sehingga saya memutuskan untuk keluar bersama penumpang lain," ujarnya yang tidak henti-hentinya mengucap syukur kepada Tuhan karena selamat dari tabrakan tersebut.

Beberapa saat setelah Musriah mencari saudaranya di luar gerbong, akhirnya ia melihat Kadir keluar dari bagian atap gerbong dengan kondisi terluka. Penumpang lainnya, Rully (25), mengaku masih belum percaya dengan kejadian yang baru dialaminya.

"Saat terjadi tabrakan, suara benturannya sangat keras dan gerbong langsung terdorong ke depan," katanya, yang dijemput keluarganya.

Sementara itu, seorang penumpang asal Kedungmundu, Semarang, Ratno Hadiyanto (32), mengaku kecewa dengan salah satu petugas berseragam PT KA di Stasiun Petarukan Pemalang yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian yang mengatakan bahwa tabrakan KA yang terjadi hanya merupakan insiden kecil.

"Kalau memang mau menenangkan penumpang yang panik tidak begitu caranya, kecelakaan seperti ini kok dianggap insiden kecil," ujarnya, yang kecewa dengan pernyataan petugas yang tidak diketahui namanya itu.

Kecelakaan kereta api kelas eksekutif Argo Bromo jurusan Jakarta-Surabaya dengan KA Senja Utama kelas bisnis jurusan Jakarta-Semarang terjadi di lintasan Desa Jatimulyo, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang, Sabtu (2/10/2010) sekitar pukul 03.00 WIB.

Kejadian itu bermula ketika KA Senja Utama sengaja berhenti untuk memberikan kesempatan bagi KA Argo Bromo Anggrek untuk melaju lebih dahulu. Namun, KA Argo Bromo Anggrek justru menabrak KA Senja Utama hingga gerbong belakang keluar jalur dan menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas serta sedikitnya 16 orang luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com