Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Ulang Sampah Bernilai Ekonomis

Kompas.com - 06/10/2010, 15:47 WIB

BANDUNG, KOMPAS - Perhatian pemerintah kabupaten dan kota terhadap pengolahan sampah kemasan pangan atau aseptik perlu ditingkatkan. Selain membantu penanganan persampahan kota-kota besar, pengelolaan daur ulang kemasan makanan dan minuman juga merupakan peluang penggerak ekonomi masyarakat setempat.

"Pengolahan sampah masih dilihat sebelah mata oleh pemerintah. Padahal, potensinya sangat besar dan jika diolah dengan teknologi tepat guna, bisa menguntungkan," ungkap Ngakan Timur Antara, Kepala Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK) Bandung, Selasa (5/10).

Berdasarkan data PD Kebersihan Kota Bandung, ibu kota provinsi Jawa Barat ini menghasilkan 7.500 meter kubik atau setara 1.800 ton sampah per hari. Dari jumlah itu, hanya 4.500 kubik di antaranya yang terangkut. Sisanya menumpuk di pinggir jalan dan pasar.

BBPK bekerja sama dengan Tetra Pak-pabrikan kemasan makanan dan minuman terbesar di Indonesia-dan telah memiliki instalasi pengolahan daur ulang berkapasitas rata-rata 4 ton per hari. "Kami siap membantu alih teknologi jika dibutuhkan pemerintah kabupaten/kota," ujarnya.

Menurut dia, jika akan dikembangkan menjadi industri kecil menengah berkapasitas sampah 4 ton per hari, perlu investasi peralatan sekitar Rp 150 miliar. Diperkirakan bisa terserap 15-25 tenaga kerja.

Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi BBPK Posma Reginald Panggabean menambahkan, selain menyediakan jasa transfer teknologi, BBPK juga siap melatih sumber daya manusia yang akan menangani industri daur ulang sampah aseptik. Dengan penanganan yang tepat, ia menjamin, limbah industri pulp dan kertas bisa ditekan hingga 5 persen.

Terkait dengan pemasaran, peneliti BBPK Ligia Santoso mengatakan, hasil daur ulang pulp telah disalurkan ke 20 pabrik kertas di Indonesia dengan harga Rp 2.000-Rp 3.000 per kg. "Yang sudah mendukung rencana ini seperti Pemkot Surabaya dan dalam waktu dekat Pemprov Bali," ujarnya.

Menurut Communication Director Tetra Pak Mignone Maramis, pada 2009 telah didaur ulang sampah aseptik hingga 800 ton. Kapasitas itu meningkat signifikan ketimbang 2008 (sekitar 180 ton). Pada 2010, Tetra Pak menargetkan olahan limbah kemasan makanan-minuman hingga 1.200 ton. (GRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com