Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Problem Seks Paling Sering Dikeluhkan

Kompas.com - 21/10/2010, 16:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menopause merupakan proses alamiah yang tidak dapat dicegah. Secara khusus, hal ini meliputi penurunan hormon estrogen yang tajam yang menimbulkan beberapa perubahan biologis.

Gejala-gejala yang kerap dikeluhkan wanita menopause antara lain haid tak teratur, semburan panas, susah tidur, kulit keriput, jantung berdebar, pusing, mudah lelah, hingga libido menurun. Gejala-gejala tersebut disebut juga dengan gejala klimakterik.

Prof.Ali Baziad, Sp.OG, dari Bagian Obstetri dan Ginekologi FKUI-RSCM menyatakan, keluhan yang paling mengganggu Kaum Hawa saat menginjak masa menopause adalah masalah seksual.

"Banyak yang mengalami gairah menurun dan nyeri saat berhubungan karena vaginanya kering," katanya di Jakarta, Kamis (21/10/2010).

Dibanding dengan gejala lainnya, keluhan seksual menjadi problem yang dianggap paling mengganggu pasien.

"Untuk keluhan macam pusing atau sulit tidur banyak obatnya, tapi gangguan seksual yang membuat pasangan datang ke dokter," katanya.

Untuk mengatasi vagina yang kering, saat ini terdapat krim vagina yang mengandung hormon estrogen. "Penggunaannya topikal dan sebaiknya dipakai selama sebulan," paparnya.

Meski cukup efektif, namun menurut Ali, obat tersebut hanya mengatasi satu keluhan saja. "Yang bagus hanya bagian organ intimnya saja, tapi keluhan lainnya tetap," urainya.

Dia menambahkan, terapi sulih hormon merupakan satu-satunya terapi yang tepat untuk menghilangkan keluhan selama masa menopause. "Karena hormon estrogennya berkurang, kita ganti saja dengan estrogen lagi," paparnya.

Hormon progesteron sintetis yang aman untuk sulih hormon adalah drospirenon. "Dibanding generasi lama, drospirenon lebih aman dan memiliki banyak khasiat. Akan tetapi sulih hormon sebaiknya diberikan sejak masa awal masa menopause," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com