Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus KDRT Cenderung Naik

Kompas.com - 11/12/2010, 10:15 WIB

SOLO, KOMPAS.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Lembaga swadaya masyarakat SPEK-HAM Surakarta mencatat, berdasarkan kasus yang ditanganinya, angka KDRT pada tahun 2010 meningkat 58 persen dibanding tahun 2009 dengan jumlah 42 kasus yang merupakan angka tertinggi selama 11 tahun terakhir. Total sejak tahun 1999, SPEK-HAM menangani 249 kasus KDRT dari total 333 kasus kekerasan berbasis jender.

Seperti diungkap Manajer Biro Institusi SPEK-HAM Surakarta Endang Listiani, faktor penyebab naiknya kasus KDRT antara lain meningkatnya kesadaran masyarakat bahwa KDRT bukan lagi hal tabu untuk dilaporkan. Keberadaan Undang-Undang (UU) Penghapusan KDRT dan UU Perlindungan Anak turut berkontribusi membentuk keberanian itu.

”Setelah timbul keberanian melaporkan, harus mulai tumbuh keberanian untuk mencegah dan menangani yang terjadi,” kata Endang, Jumat (10/12/2010) lalu.

Salah satu yang dilakukan SPEK-HAM adalah membangun pos pengaduan di tingkat kelurahan, seperti di Kemlayan (Solo), Kali Wuni (Sragen), Tacing (Klaten), dan Jatimulyo (Karanganyar).

Keberadaan Pos Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak (PPKPA), seperti diungkapkan Koordinator PPKPA Kemlayan Ketty Ristini, cukup membantu untuk menyosialisasikan bentuk kekerasan guna mencegah terjadinya KDRT. Beberapa pengaduan yang dilayangkan ditangani dengan pendekatan partisipasi masyarakat sekitar. Sering kali perempuan enggan melapor ke kepolisian karena harus menyediakan banyak tenaga, waktu, pikiran, dan biaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com