Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Alami Merangsang ASI

Kompas.com - 06/01/2011, 15:50 WIB

KOMPAS.com — Memperbanyak produksi ASI tidak merepotkan. Cara alami yang dekat dengan keseharian juga bisa membantu melancarkan ASI dan menambah volumenya. Tentu, sebagai ibu, Anda akan melakukan yang terbaik untuk si kecil bukan?

Ahli fisioterapi Wiwit Azmi Lestari AMF, SE, DIPL CIDESCO, menjelaskan, isapan bayi yang teratur menjaga produksi prolaktin. Prolaktin inilah yang mengaktifkan sel-sel penghasil susu.

"Prolaktin dihasilkan berlimpah oleh kelenjar pituitari selama kehamilan, membantu membesarkan kelenjar susu. Kadar estrogen yang tinggi menekan produksi susu. Nah, saat bayi lahir, estrogen berkurang drastis. Prolaktin lah yang mengaktifkan sel penghasil susu," Wiwit menjelaskan saat ditemui Kompas Female beberapa waktu lalu.

Jadi sederhana saja, jika ingin produksi ASI lancar, berikan ASI sejak bayi lahir hingga masa menyusui dua tahun. Semakin sering menyusui, semakin banyak produksi ASI.

Dari senam hingga minuman herbal
Menurut Wiwit, sejumlah cara alami bisa meningkatkan produksi ASI. Senam nifas salah satunya. Latihan senam nifas, jelasnya, memperbaiki sirkulasi darah dan kontraksi otot sekitar kelenjar mamae. Alhasil, latihan yang teratur pada masa nifas 4-6 minggu usai melahirkan ini meningkatkan produksi susu.

"Setelah melahirkan, hormon estrogen dan progresteron menurun. Kemudian hormon prolaktin yang akan membentuk kelenjar mamae berisi air susu. Dengan bantuan hormon oksitosin, kelenjar mamae berkontraksi sehingga terjadi pengeluaran air susu. Senam nifas turut membantu proses alami ini," ujarnya.

Selain senam, aromaterapi kayu putih dan minyak telon juga bisa merangsang ASI. Bisa juga mengonsumsi jamu selapan khusus untuk memperbanyak ASI.

"Bubuk jamu dari kayu manis, temulawak, dan kangkung kering yang diseduh sebagai jamu bisa memperlancar dan memperbanyak produksi ASI," kata Wiwit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com