Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes : Diberi Penyakit ya Alhamdulillah...

Kompas.com - 17/01/2011, 14:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengaku vonis penyakit kenker yang dideritanya saat ini adalah sebuah anugerah dari Tuhan. Endang tidak menganggap penyakit ini sebagai beban yang akan merintanginya dalam berkarya dan melakukan tugas berat sebagai menteri.

"Orang-orang itu kadang-kadang kalau (menilai) kanker itu vonis begitu. Padahal kanker juga seperti penyakit-penyakit seperti yang lain yang harus kita hadapi. Tidak ada orang yang tidak pernah sakit. Yang membedakan adalah bagaimana kita menyikapi penyakit ini. Saya merasa bersyukur karena Tuhan baik hati sekali. Kalau saya diberi penyakit ya Alhamdulillah, kenapa saya harus senang kalau diberi anugerah, sementara diberi penyakit tidak?" ungkap Endang dalam keterangan kepada para wartawan di Gedung Kemenkes, Jakarta, Senin (17/1/2011).

Ia menjelaskan, bentuk syukur tersebut juga ia wujudkan dengan terus berusaha mengobati penyakitnya  hingga benar-benar sembuh.  "Saya tetap berupaya menjalani pengobatan di tempat di mana saya menjalankan skirining penyakit yakni di RSPAD, kemudian saya mendapat bantuan dari Rumah Sakit Gading Pluit dan karena ada hal-hal yang mau dikonsultasikan oleh para dokter-dokter khusus tersebut, saya juga berobat ke Guangzhou (Cina)," jelasnya.

Saat ini, proses pengobatan penyakit masih tetap dijalani oleh Menkes. Namun begitu proses terapi pengobatan ini tidak mengganggu kesibukannya sehari-hari sebagai pimpinan tertinggi  Kementerian Kesehatan.  "Tidak mengganggu aktivitas," tegasnya.

Bahkan di sela-sela kesibukannya, Menkes Endang mengaku masih aktif dan menjaga kebugarannya dengan berolahraga. "Saya masih berenang dua hingga tiga kali seminggu, kalau kebetulan ke rumah. Jalan naik turun tangga juga masih. Apalagi memimpin rapat juga masih. Jadi Insya Allah saya diberi kekuatan untuk terus bekerja dan menjalankan amanah yang diberikan kepada saya," papar menteri kelahiran 1 Februari 1955 itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com