Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tabung Kembar Dilahirkan di Padang

Kompas.com - 21/02/2011, 19:51 WIB

PADANG, KOMPAS.com — Bayi tabung kembar dengan jenis kelamin laki-laki dilahirkan di RSUP Dr M Djamil, Kota Padang, Senin (21/2/2011). Kelahiran bayi tabung dari pasangan Lina Yerni Parlina dan Ahmad Dailimy asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, itu berlangsung dengan proses cesar.

Dr Helfial Helmi SpOG yang menangani proses kelahiran kedua bayi kembar itu bersama Dr Eni Andriani dan Dr Nasman Puar SpAN mengatakan, proses kelahiran bayi tabung itu merupakan yang pertama kali terjadi di RSUP Dr M Djamil. Kedua orangtua bayi kembar yang lahir dengan berat 2.460 gram dan 2.008 gram itu sebelumnya menjalani proses in vitro fertilization atau pertemuan sperma dan sel telur luar rahim di RSUD Dr. Soetomo, Surabaya.

Saat ini kedua bayi itu masih berada dalam perawatan di ruang neonatal intensive care unit (NICU) RSUP Dr M Djamil dan kondisinya relatif stabil. Sementara ibu dari kedua bayi tersebut juga berada dalam kondisi baik.

Helfial menambahkan, bayi tabung kembar yang pertama kalinya dilahirkan di RSUP Dr M Djamil itu merupakan yang kelima kalinya dilahirkan di Padang sejak sekitar enam tahun belakangan. "Untuk sebelumnya, sudah ada empat kali bayi tabung yang dilahirkan di Padang pada rumah sakit lain. Tiga dilakukan proses in vitro fertilization di Jakarta dan satu lagi dilakukan prosesnya di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Helfial.

Ia mengatakan, hingga saat ini solusi mengatasi persoalan kesuburan dengan proses bayi tabung masih belum terlalu memasyarakat. Padahal, persoalan di seputar isu kesuburan kandungan menjadi masalah tersendiri dalam beberapa tahun belakangan.

Apalagi terkait dengan usia pasangan ketika menikah yang semakin tua, ujar Helfial. Menurutnya, hal itu masih ditambah dengan ketidaktahuan sebagian masyarakat mengenai lokasi dimungkinkannya teknik pembuahan dengan metode bayi tabung dilakukan termasuk kisaran biayanya.

"Saat ini di Indonesia, bayi tabung bisa dilakukan prosesnya di Jakarta, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Semarang, dan Bandung. Untuk proses di RSUD Dr Soetomo, Surabaya, biayanya sekitar Rp 40 juta," kata Helfial.

Ia menambahkan, untuk wilayah di luar Jawa dan Bali, kebutuhan untuk bisa melakukan prosedur in vitro fertilization sesungguhnya sudah relatif mendesak. Kata Helfial, RSUP Dr M Djamil sejak sepuluh tahun lalu juga sudah bersiap dengan kemampuan untuk itu.

"Kami juga sudah siap. Namun, ketika sudah akan direalisasikan, terjadilah gempa bumi pada 30 September 2009 lalu dan membuat rencana itu menjadi tertunda," kata Helfial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com