Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Keputihan, Pakai Sirih Seminggu Sekali Saja

Kompas.com - 01/03/2011, 08:11 WIB

KOMPAS.com — Kebiasaan baik merawat area V dengan cara tepat dan alami memengaruhi kecantikan serta kesehatan organ intim perempuan. Masalah keputihan bisa teratasi, selain masalah hormonal seperti menstruasi tak teratur hingga masalah menopause.

Ir Lenywati Dipl CIDESCO, pendiri Tirta Ayu V Spa, mengatakan, vagina membutuhkan perhatian lebih dalam perawatannya karena area ini sangat sensitif.

"Banyak saraf di sekitar area V. Jadi untuk melakukan perawatan yang baik, kita harus mengenali anatomi vagina, termasuk sensitivitasnya. Pemahaman mengenai area V yang benar membuat kita melakukan perawatan tepat. Salah perawatan bisa membuat bakteri yang seharusnya hidup justru mati. Contohnya, karena menggunakan sirih setiap hari, akhirnya malah terkena keputihan," ujar ibu tiga anak yang akrab disapa Leny ini saat ditemui Kompas Female di Tupperware Home, Jakarta Selatan, Senin (28/2/2011).

Leny menjelaskan, ada dua cara dan kebiasaan yang harus dilakukan perempuan dalam merawat area V. "Merawat vagina harus dilakukan harian dan bulanan," tuturnya.

Perawatan harian area V
Kebiasaan yang mutlak dilakukan perempuan setiap hari adalah membersihkan vagina dengan air bersih dan sabun khusus area V. Leny menegaskan, pilih sabun dengan PH 3,8-4 untuk mencuci vagina. Akan lebih baik jika menggunakan sabun herbal dan tidak mengandung soda tinggi serta bahan pengawet. Sebaiknya jangan menggunakan sirih setiap hari untuk membersihkan area V.

"Sirih boleh digunakan, tetapi seminggu sekali saja," kata perempuan yang terpanggil untuk terjun mengedukasi perempuan mengenai perawatan kesehatan vagina sebelum menjalani bisnis V spa.

Setelah membersihkan vagina, seusai mandi, oleskan whitening lotion di area selangkangan. Area selangkangan cenderung kering dan butuh perawatan agar kulit lebih terawat, cantik, serta tidak berbau.

Perawatan area V bulanan
Sebulan sekali datangi klinik khusus perawatan vagina. Tujuannya, merawat area V dari jamur, bakteri, dan virus di bagian luar dan dalam vagina. Biasanya, kata Leny, klinik V Spa miliknya akan memulai perawatan dengan konsultasi.

"Harus ada konsultasi mengenai masalah dan kondisi pelanggan. Kalau bekas operasi caesar tidak boleh menjalani perawatan area V selama enam bulan setelahnya. Kalau menggunakan KB, area V juga tidak boleh di-massage. Sebagai contoh, pelanggan menggunakan spiral. Jika di-massage, takutnya (spiral) akan berpindah tempat dan si perempuan akan merasa sakit," ucap Leny.

Setelah konsultasi, Leny membiasakan memeriksa tensi. Ia tidak membolehkan perempuan bertensi tinggi untuk merawat vagina menggunakan alat tertentu dengan suhu tinggi. Selanjutnya, perempuan yang datang ke klinik bebas memilih perawatan sesuai dengan kebutuhan.

Leny mengatakan, perempuan punya banyak kasus dan masalah dengan area vagina. Kebanyakan masalahnya adalah keputihan. Perawatan yang paling banyak dicari untuk mengatasi keputihan, lalu perawatan pranikah untuk mempercantik area V dan perawatan menopause, termasuk menopause dini yang dialami banyak perempuan. Perawatan V Spa bulanan ini termasuk masker vagina, scrub, serum, massage, dan antiaging untuk area V.

"Khasiatnya untuk merawat, bahkan mencegah menopause dan mengatasi berbagai masalah area V. Selain itu, masalah vagina terkait dengan hubungan seksual," kata Leny. Biasanya perawatan ini sudah termasuk merapikan bulu area V dengan cara mencukurnya, bukan waxing.

Meluangkan waktu 2,5-3 jam untuk perawatan V spa setiap bulan rasanya sebanding dengan kesehatan dan kecantikan vagina yang dihasilkan. Biayanya tak beda jauh dengan perawatan rambut di salon atau pijat tubuh, mulai Rp 100.000 untuk ratus dan pijat. Untuk mengatasi keputihan, siapkan anggaran lebih, sekitar Rp 250.000. V spa di Tirta Ayu yang menggabungkan perawatan tradisional dan accupressure juga bisa mengatasi mulai berbagai penyakit seputar vagina dan area reproduksi, seperti kista, hingga masalah sulit punya anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com