Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Aktif Lebih Mudah Tidur

Kompas.com - 11/03/2011, 16:26 WIB

KOMPAS.com Apakah kita termasuk orangtua yang membiarkan anak untuk bebas beraktivitas? Jika iya, kita pasti tidak kesulitan menyuruh anak untuk tidur pada malam hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di New Zealand, anak yang aktif tidak hanya cepat tidur, tetapi memiliki kualitas tidur yang baik.

Dr Ed A Mitchell, kepala penelitian yang dilakukan University of Auckland, bercerita bahwa bahwa ia tertarik meneliti kualitas tidur anak karena menemukan data bahwa 1 dari 6 orangtua melaporkan kesulitan untuk menyuruh anak-anak mereka tidur pada malam hari. Alhasil, Mitchell melibatkan 591 anak-anak yang berusia 7 tahun dalam penelitiannya.

Bersama timnya, Mitchell memantau tingkat aktivitas yang dilakukan anak-anak tersebut selama 24 jam. Caranya? Dengan menempelkan sebuah alat pengukur di pinggang mereka. Secara rata-rata, butuh waktu 26 menit bagi orangtua untuk membuat anak-anak mereka tidur pada malam hari. Namun, semakin aktif anak-anak mereka pada siang hari, maka waktu yang diperlukan untuk menyuruh anak-anak tidur semakin pendek.

"Hanya dengan satu jam melakukan aktivitas fisik, itu membuat anak akan 6 menit lebih cepat tidur," ucap Mitchell seraya menyebutkan bahwa penelitiannya telah dipublikasikan pada Archives of Disease in Childhood. Mitchell menambahkan, jika  dikonversikan, maka aktivitas fisik selama satu jam itu sama saja dengan meminta anak-anak untuk berlari. "Walaupun sebenarnya hanya beraktivitas fisik 43 menit, kebutuhan olahraga anak-anak sudah tercukupi.”

Selain membuat anak-anak cepat tidur, aktivitas fisik juga membentuk jantung dan berat badan yang sehat pada anak-anak. Mengenai kualitas tidur, anak-anak yang tidur lebih cepat akan memiliki waktu yang lebih lama untuk menikmati tidur.

Ketika tidur inilah hormon pertumbuhan anak bekerja lebih maksimal. Itulah mengapa kualitas tidur akan selalu berkaitan dengan status kesehatan anak secara menyeluruh. "Bahkan pada anak-anak mulai ditemukan bahwa kesulitan tidur membuat mereka berisiko mengalami obesitas," ungkap Mitchell. (PreventionIndonesia/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com