Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Untungnya Menahan Kencing?

Kompas.com - 23/03/2011, 16:10 WIB

KOMPAS.com — Dokter selalu mengatakan, jangan pernah menahan rasa ingin buang air kecil. Dengan demikian, segala macam zat yang tidak berguna akan segera keluar dan tidak diberi kesempatan berkembang di dalam badan.

Namun, kini ada pendapat lain dari pakar kesehatan, yang mengatakan bahwa menahan kencing tak selamanya merugikan. Ketika kandung kemih kita penuh, dan kita merasa sangat terdorong untuk segera mengeluarkannya, saat itu kemampuan membuat keputusan kita sedang bagus-bagusnya. Bahkan, lebih baik daripada biasanya.

Menurut sebuah studi dari University of Twente di Belanda, ketika Anda melatih kemampuan untuk menahan rasa ingin pipis, mekanisme kontrol diri pada otak diaktifkan ke seluruh tubuh, termasuk otak Anda. Ide mengenai studi ini muncul ketika Dr Mirjam Tuk baru minum beberapa cangkir kopi untuk mencegah dirinya mengantuk selama jam mengajar yang panjang. Begitu kuliah usai, "Seluruh kopi telah mencapai kandung kemih saya," katanya, seperti dikutip oleh jurnal Psychological Science. "Hal itu membuat saya bertanya-tanya: apa yang terjadi ketika orang harus mengontrol kencingnya dalam tingkat yang lebih tinggi?"

Dalam eksperimennya, Dr Tuk bersama koleganya—Debra Trampe dari University of Groningen dan Luk Warlop dari Katholieke Universiteit Leuven—menguji apakah kontrol diri terhadap keinginan biologis ini juga dapat disamaratakan dengan domain lain. Para peneliti lalu mendapati bahwa mereka yang kandung kemihnya penuh mampu membuat keputusan yang lebih baik tentang keuangan dan masalah lain.

Meskipun begitu, hasil penelitian ini tidak lantas menyarankan Anda untuk selalu minum sebanyak mungkin saat sedang rapat atau dalam kondisi kepepet. Studi Dr Tuk juga menemukan bahwa hanya dengan memikirkan kata-kata yang berkaitan dengan keharusan buang air kecil juga dapat memicu pengaruh berpikir tajam yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com