Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapi Lumba-lumba Tidak Lebih Baik

Kompas.com - 30/03/2011, 18:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Benarkah terapi lumba-lumba dapat membantu menyembuhkan autisme? Mungkin di antara Anda ada yang percaya maupun tidak. Namun, yang pasti, terapi lumba-lumba tidak jauh lebih baik ketimbang cara sederhana yang dapat dilakukan sendiri seperti terapi okupasi, wicara, dan tingkah laku.

Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada anak-anak. Seorang anak yang mengalami autisme biasanya mengalami hambatan perkembangan dalam hal berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan berperilaku.

Selama ini, banyak yang beranggapan terapi lumba-lumba dapat membantu perkembangan saraf seorang anak penyandang autis.  Akan tetapi, menurut pendiri Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) Gayatri Pamoedji SE MHc, sebenarnya dengan kita melakukan tiga jenis terapi sudah cukup. Ini karena, menurut dia, itu adalah bagian dasar yang harus diberikan kepada anak penyandang autis.

"Dengan tiga terapi tersebut, seorang anak bisa diajarkan bagaimana dia duduk diam, patuh, dan  bicara. Kalau ketiga terapi itu sudah berhasil, baru boleh terapi lumba-lumba," ujar Gayatri, saat peluncuran komik autis pertama autisme, Rabu (30/3/2011) di Jakarta.

Menurut Gayatri, sejauh ini belum ada penelitian yang pasti mengenai keberhasilan terapi lumba-lumba untuk penyandang autisme.

"Sampai saat ini, terapi lumba-lumba belum ada research yang pasti dari negara mana pun yang membuktikan kalau itu berhasil. Yang ada hanyalah testimoni orang tua," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com