Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Botox dan "Wrinkle Filler" Saling Mengisi

Kompas.com - 30/03/2011, 22:17 WIB

KOMPAS.comDulu, orang mengenal istilah face lift. Istilah ini dalam bahasa medis disebut rhytidectomy, yaitu prosedur penghilangan keriput melalui operasi. Kini, tren kecantikan telah bergeser. Orang menginginkan prosedur yang lebih instan, tapi tidak begitu menyakitkan karena tidak melalui proses pembedahan. Dari situlah botoks (Botox) mulai populer digunakan. Pelanggannya, siapa lagi kalau bukan kalangan selebriti.

Semakin hari tren perawatan kecantikan semakin disempurnakan. Maka setelah botoks, lahir pula prosedur wrinkle filler atau mengisi bagian keriput dengan bahan-bahan seperti gel atau kolagen. Akhirnya, dua prosedur ini saling melengkapi agar hasil akhirnya terlihat lebih alami.

"Beauty trend memang tak lepas dari botoks dan filler. Keduanya seperti suami istri kalau dikombinasikan. Botoks kan menarik otot, lalu dikombinasikan dengan filler agar lebih natural," papar dr Maya Chrisdiani Audy, Dipl., CIDESCO, CIBTAC, pada Kompas Female, usai  live demo "Nose Augmentation without Surgery with Dermal Filler" di Bandung, Sabtu (26/3/2011) lalu.

Pada dasarnya, botoks mengkontraksi otot-otot di wajah sambil melumpuhkan kemampuannya untuk berpindah atau menciptakan ekspresi. Ekspresi seperti mengerutkan dahi, misalnya, bila terlalu sering dilakukan memang akan menciptakan keriput. "Kalau kerutan halus bisa diatasi dengan filler, kerutan tajam ditarik dengan botoks," tambah dr Maya.

Botox sendiri sebenarnya merupakan merek untuk bentuk botulinum toxin, protein yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum tipe A yang dimurnikan. Namun merek ini lalu menjadi generik, sehingga bila orang menyebut Botox berarti telah mewakili jenis produk lainnya.

Produk ini aman digunakan karena Anda tidak akan mengalami keracunan dari injeksi tersebut. Menyuntikkan dosis kecil Botox ke otot-otot wajah dapat melumpuhkan otot-otot tertentu yang membentuk garis-garis penuaan secara sementara. Oleh sebab itu, prosedur ini akan melenyapkan lipatan-lipatan dan keriput pada wajah.

Sementara itu, fungsi wrinkle filler (biasa disebut facial filler atau dermal filler) adalah mengisi garis-garis atau ruang di dalam kulit yang menyebabkan keriput. Selain mengurangi keriput dan bekas luka, beberapa tipe filler juga bisa digunakan untuk membuat bibir terlihat lebih penuh (misalnya bila Anda menginginkan bibir ala Angelina Jolie).

Beberapa masalah penuaan yang bisa dikurangi dengan prosedur botoks antara lain kerutan di antara kedua mata, keriput di sekitar mata (crow's feet), keriput di dahi, alis yang bentuknya terkulai, bentuk bibir yang menurun di sudutnya, juga kerut-kerut di leher. Sedangkan filler mampu mengurangi garis-garis pada dahi dan sekitar mata, bekas luka atau bekas jerawat, garis-garis nasobial (dari hidung ke mulut), atau keriput di antara hidung dan bibir (parafiltrum).

Meskipun kedua perawatan untuk mengatasi ketidaksempurnaan di wajah ini diaplikasikan melalui injeksi, cara kerjanya pada kulit sangat berbeda. Komplikasi yang dihasilkan oleh wrinkle filler pun berbeda dari efek samping botoks.

Efek samping botoks yang mungkin terjadi (bila tidak ditangani oleh ahli dermatologi yang terlatih) antara lain:
* Jika diinjeksikan terlalu jauh ke sisi kening akan membuat alis menurun.
* Pandangan ganda, bila tak sengaja tersebar ke otot-otot yang mengontrol gerakan mata. Efek samping ini biasanya akan berlangsung beberapa minggu.

Efek samping botoks yang juga lazim ditemui adalah hilangnya ekspresi pada wajah penggunanya. Sedangkan prosedur wrinkle filler umumnya akan menyebabkan bengkak, kulit memerah, memar, atau menggumpal. Gejala ini akan terlihat dalam beberapa hari sesudah perawatan.

Baik botoks maupun filler sebenarnya merupakan perawatan penuaan yang efektif asalkan Anda telah ditangani oleh ahli dermatologi yang berkualitas, pakar bedah dermatologis, atau ahli bedah plastik.

(Dari berbagai sumber)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com