Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Alergi Susu Sapi

Kompas.com - 28/04/2011, 09:20 WIB

KOMPAS.com — Gejala alergi susu sapi tidak selalu sama seperti gejala alergi lain. Bahkan terkadang orangtua tidak sadar bahwa anaknya menderita alergi susu sapi.

Hal tersebut juga dialami presenter Ersa Mayori (31) saat mendapati anak keduanya, Talula Malaika (3), sering menderita sakit. "Setelah lepas dari ASI pada usia 1,3 bulan, Talula sering sekali batuk pilek, sudah diobati kumat lagi," katanya.

Pada mulanya Ersa tidak sadar kalau batuk pilek berulang yang dialami buah hatinya itu merupakan tanda alergi. "Saya baru tahu setelah gejalanya makin ekstrem, yakni di tinjanya ada darah tetapi ia terlihat sehat-sehat saja," kata ibu dua anak itu.

Baru setelah dikonsultasikan ke dokter dan dilakukan tes alergi, terungkap bahwa sebenarnya Talula menderita alergi susu sapi.

Menurut penjelasan dr Zakiudin Munasir SpA(K), gejala alergi susu sapi memang sangat beragam, tergantung organ tubuh bagian mana yang bereaksi.

"Jika mengenai kulit, akan timbul gejala kulit kemerahan, gatal, atau bengkak. Jika yang terkena pencernaan, biasanya anak bisa muntah, diare, atau tinjanya bercampur darah," katanya.

Alergi susu sapi juga bisa menyebabkan anak mengalami batuk dan pilek atau gejala asma. Hal ini terjadi jika alerginya terjadi pada saluran napas.

Gejala alergi susu sapi juga tidak akan seketika muncul setelah anak minum susu sapi. "Paling cepat seminggu setelah ia mengonsumsi susu sapi gejala-gejala tadi terlihat," katanya dalam acara seminar "Alergi Susu Sapi Bukan Penghalang Pertumbuhan Anak" yang digelar oleh Abbot Nutrition di Jakarta, Selasa (26/4/2011).

Alergi susu sapi ini biasanya akan menghilang sebelum anak berusia tiga tahun, meski ada juga yang menetap sampai anak beranjak praremaja.

"Anak yang menderita alergi susu sapi, baik itu yang derajat ringan atau sedang, sebaiknya menghindari produk makanan yang berbahan susu agar alerginya tidak menjadi berat," tambahnya.

Kemudian secara bertahap anak mulai diperkenalkan pada susu sapi untuk mengetahui daya tahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com