Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan Mati di Marunda

Kompas.com - 04/06/2011, 04:46 WIB

Jakarta, Kompas - Ribuan ekor ikan dan udang peci hasil tangkapan nelayan yang disimpan di jaring apung mati mengambang di muara Kanal Timur, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Kejadian pada Jumat (3/6) itu merupakan kasus kedua setelah setahun yang lalu.

Menurut sejumlah nelayan di Kampung Marunda Kepuh, kejadian ikan mati secara massal di muara Kanal Timur (KT) kali ini diketahui pada Kamis (2/6) sekitar pukul 03.00.    Ikan-ikan itu ditemukan mengambang tak jauh dari industri pengolahan minyak goreng dan margarin yang berdiri di sisi timur muara KT. Pabrik itu masuk dalam wilayah Kabupaten Bekasi.

Setelah hari cukup terang, baru tampak bahwa ikan-ikan itu mengambang di tengah muara kali yang telah berubah warna. Biasanya warna air di muara kali kecoklatan, tetapi Kamis kemarin berubah menjadi hitam kemerahan. Di antara ikan yang mengambang juga ditemukan buih-buih berwarna cokelat yang tak biasanya dijumpai di muara itu. Saat dijaring, ikan-ikan itu berbau tak sedap.

Kendati sudah menduga bahwa ikan-ikan itu mati akibat terpapar limbah, tetapi karena melihat begitu banyak ikan yang mengambang, nelayan langsung menyerbunya.

”Melihat airnya berubah warna seperti itu, sepertinya memang ikan-ikan itu mati akibat terkena limbah,” kata Veronica (33), seorang nelayan.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kantor Pengelolaan Lingkungan Hidup Jakarta Utara Hotman Silaen mengaku belum tahu tentang kejadian tersebut. Mereka tidak masuk karena cuti bersama sehingga belum menerima laporan. Kejadian ini juga yang pertama kali diketahuinya.

”Tahun lalu memang ada ikan mati massal, tetapi itu di kawasan Pantai Ancol,” katanya.

Meski demikian, Hotman mengakui, perairan di muara KT itu rawan dialiri limbah industri yang tak hanya datang dari industri di kawasan Jakarta Utara, tetapi juga dari kawasan hulu kali KT. Terutama pada musim hujan, air limbah yang ada di kawasan hulu akan terbawa ke muara KT.

Oleh karena itu, meski saat ini cuti bersama, pihaknya berjanji segera mengirim petugas untuk memeriksa kondisi alam di muara KT. Selanjutnya, mereka akan memeriksa sistem pembuangan limbah di sejumlah industri di Kawasan Berikat Nusantara di Marunda.

”Memang tidak menutup kemungkinan sistem pembuangan limbah di industri ada yang berjalan. Kami akan segera memeriksanya” tuturnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com