Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Sirsak Penyembuh Kanker?

Kompas.com - 10/06/2011, 08:03 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Banyak pasien kanker mempercayai manfaat dari buah dan daun sirsak sebagai salah satu alternatif untuk mengobati kanker. Bahkan, beberapa sumber mengatakan daun sirsak bersifat seperti kemoterapi dan mempunyai kemampuan untuk membunuh sel-sel yang tumbuh abnormal, serta membiarkan sel-sel yang tumbuh normal.

Akan tetapi, bagaimana sebenarnya pendapat dari kalangan medis? Menurut, Prof. DR. dr. Soehartati G.,Sp.Rad(K) Onk.Ra, Kepala Departemen Radioterapi, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), sirsak adalah buah yang mengadung antioksidan, dan vitamin C tinggi. Namun kata Soehartati, sejauh ini belum ada bukti riset ilmiah yang cukup kuat mengenai manfaat khasiat daun sirsak sebagai obat kanker.

"Jadi untuk memberikan suatu kesimpulan, apakah suatu obat itu bermanfaat atau tidak, butuh penelitian yang panjang, mungkin suatu saat akan terbukti. Tapi untuk saat ini, kita belum tahu," katanya, saat ditemui dalam acara bedah buku "Berdamai dengan Kanker", di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Rabu, kemarin.

Sementara itu Dr. Fiastuti Witjaksono, MSc, SpGK, Spesialis Gizi Klinik RSCM, menyatakan pendapat serupa.  Pada umumnya, kata Fiastuti, buah dan sayuran memang mengandung antioksidan yang tinggi. "Tapi ingat. Antioksidan tinggi itu mencegah, bukan untuk mengobati. Beda mencegah dan mengobati," katanya.

Fiastuti mengaku pernah mendengar informasi yang khasiat daun sirsak yang menurut banyak orang ampuh untuk mematikan sel-sel kanker. Akan tetapi, menurut Fiastuti diperlukan penelitian lebih lanjut untuk dapat memastikannya.

"Daun sirsak memang katanya mengandung suatu zat tertentu yang katanya bisa bersifat membunuh sel-sel kanker. Tapi terus terang saja, kami di kedokteran apabila ingin mengajurkan seseorang, kita harus melakukan penelitian yang banyak. Mulai dari penelitian binatang, manusia, jangka pendek, jangka panjang baru bisa," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com