Gairah Seks Pria "Workaholic" Rendah

KOMPAS.com — Studi menunjukkan, perempuan yang menikah dengan pria workaholic mengaku bermasalah dengan kehidupan seks-nya. Pria penggila kerja cenderung kurang tidur. Pria yang kurang tidur cenderung memiliki level testosteron rendah. Level testosteron rendah ini menurunkan gairah seks pada pria.

Riset ini dilakukan para peneliti dari Universitas Chicago, melibatkan 10 pria muda berusia 24 tahun dalam kondisi sehat. Ke sepuluh pria muda ini melakukan dua fase tes. Pada fase pertama, selama tiga malam, mereka tidur lebih dari 10 jam per hari. Lalu fase kedua, selama delapan hari  mereka tidur kurang dari lima jam setiap harinya. Peneliti mengambil sampel darah setiap 15-30 menit dalam 24 jam pada hari terakhir di setiap fase. Hasil tes darah menunjukkan, pria yang tidur kurang dari lima jam setiap harinya memiliki level testosteron lebih rendah.

Hasil studi yang diterbitkan dalam Jurnal American Medical Association (JAMA) menyimpulkan, level testosteron pria muda ini mengalami penurunan signifikan, dan bahkan menyerupai pria berusia 15 tahun lebih tua darinya. Normalnya, level testosteron pada pria memang berkurang satu hingga dua persen dalam setahun, sejalan dengan pertambahan usia pria.

“Rendahnya level testosteron berkaitan dengan berkurangnya level kebahagiaan dan energi seseorang, yang juga bisa terjadi karena kurang tidur," ujar Prof Eve Van Cauter, ketua tim peneliti yang telah meneliti gangguan tidur sejak 10 tahun silam.

Pria dengan level testosteron rendah juga mengalami penurunan rasa bahagia dan cenderung memiliki suasana hati yang buruk. Studi yang diadakan setahun lalu menunjukkan gejala serupa. Para pria Inggris cenderung memilih tidur di malam hari daripada berhubungan seks dengan pasangannya.

Hilangnya gairah seks pada pria workaholic juga dipengaruhi krisis ekonomi yang mengganggu kondisi finansial. Stres kronis juga memengaruhi menurunnya level testosteron pada pria, yang pada akhirnya mengganggu libido dan kehidupan seksual pada pasangan menikah.