Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peluang dan Risiko Bayi Tabung

Kompas.com - 21/06/2011, 08:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Program bayi tabung adalah suatu teknik reproduksi berbantu atau teknik rekayasa reproduksi dengan mempertemukan sel telur matang dengan sperma di luar tubuh manusia (in vitro fertilization/IVF).

Teknik ini sekarang semakin banyak dipilih oleh pasangan yang sulit memperoleh keturunan meskipun memerlukan biaya dan pengorbanan yang tidak sedikit.  Ada baiknya, sebelum menjalani program ini pasangan suami istri  terlebih dulu memahami prosedur, peluang, dan risiko yang harus ditanggung selama menjalani program bayi tabung ini.  Hal ini penting guna mempermudah dan menambah kesiapan mental.  

Dr Sudirmanto, SpOG-KFER dari Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta menjelaskan, peluang untuk mendapatkan suatu kehamilan melalui proses bayi tabung ditentukan oleh banyak faktor.

Beberapa di antaranya adalah usia wanita, cadangan sel telur, lamanya gangguan kesuburan yang dialami pasangan, riwayat ada atau tidaknya kehamilan sebelumnya, derajat kelainan, sarana dan fasilitas teknologi laboratorium, ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh tenaga medis klinik bayi tabung.

"Dengan mengikuti bayi tabung akan memberikan peluang untuk mendapatkan kehamilan bervariasi dari 10 sampai 45 persen," ujarnya dalam seminar awam "Harapan Baru untuk Mendapatkan Buah Hati", beberapa waktu lalu.

Salah satu faktor paling penting yang menentukan peluang terjadinya kehamilan, terang Sudirmanto, adalah usia wanita. Di klinik melati RSAB Harapan Kita, misalnya, angka keberhasilan bayi tabung bervariasi dan tergantung pada usia wanita.

Pada usia kurang dari 30 tahun angka keberhasilannya 35-45 persen, pada usia 31-35 tahun peluang untuk terjadinya kehamilan 30-45 persen, pada usia 36-40 tahun peluang terjadinya kehamilan 25-30 persen dan pada usia lebih dari 40 tahun peluangnya 10-15 persen.

"Peluang tersebut tentunya berupa peluang secara umum, yang hanya berdasarkan usia wanita, sebab masih banyak lagi faktor lainnya yan memengaruhi angka keberhasilan proses bayi tabung," imbuhnya.

Selain peluang kehamilan, kata Sudirmanto, ada beberapa faktor risiko yang mungkin terjadi pada pasangan suami istri yang mengikuti program bayi tabung. Setidaknya, ada 5 (lima) hal yang harus dipersiapkan pasangan suami istri yang sudah menetapkan program bayi tabung sebagai pilihan utama.

Pertama, terjadinya stimulasi indung telur yang berlebihan memungkinkan terjadinya penumpukan cairan di rongga perut dan memberikan beberapa keluhan, seperti rasa kembung, mual, muntah, dan hilangnya selera makan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com