Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Skrining Sifilis Turunkan Kematian Bayi

Kompas.com - 23/06/2011, 15:01 WIB

KOMPAS.com — Hasil kajian para ahli menunjukkan, skrining penyakit sifilis di masa kehamilan dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa bayi setiap tahunnya. Sebuah penelitian yang dipublikasikan The Lancet Infectious Diseases menemukan, sifilis merupakan penyebab kematian 500.000 bayi baru lahir di seluruh dunia, terutama di daerah Sahara, Afrika.

Hasil riset yang melibatkan 41.000 perempuan menunjukkan bahwa pelaksanaan skrining dan pengujian antibiotik dapat mengurangi separuh jumlah kematian akibat penyakit tersebut.

Seorang peneliti dari Inggris bahkan mengatakan, untuk melakukan skrining sifilis, harganya relatif murah dan terjangkau. Sifilis adalah penyakit menular seksual yang mengakibatkan luka, ruam, dan kerusakan akhirnya serius pada otak, jantung, dan mata, serta dapat menyebabkan kematian. Hal ini juga dapat ditularkan oleh ibu kepada janin yang dikandungnya—sebuah kondisi yang dikenal sebagai sifilis kongenital.

Mematikan

Sebagian besar negara sebenarnya memiliki kebijakan skrining ibu hamil, tetapi hal ini tidak selalu terjadi di beberapa bagian pedesaan dan miskin di dunia. Diperkirakan, kurang dari satu di antara delapan wanita yang melakukan skrining untuk sifilis selama kehamilan. Padahal, ada lebih dari dua juta wanita hamil mengidap sifilis setiap tahun.

Hal ini berdampak komplikasi serius pada lebih dari dua pertiga kasus. Sifilis dapat mengakibatkan kematian bayi saat lahir, bayi dengan berat lahir rendah, dan bayi dalam gejala klasik sifilis.

Sekelompok peneliti di University College London melakukan kajian terhadap 10 penelitian sebelumnya, yang melibatkan lebih dari 41.000 wanita, untuk menentukan apakah skrining efektif. Beberapa penelitian menunjukkan, skrining dapat menurunkan risiko kematian pada bayi baru lahir dalam beberapa minggu pertama kehidupannya sebesar 58 persen.

Dr Sarah Hawkes, dari University College London, mengatakan, skrining telah gagal karena kurangnya kesadaran dan banyak yang melakukan pengobatan dengan penisilin karena harganya yang sangat murah. Sarah menyarankan, skrining sifilis seharusnya dilakukan pada waktu yang sama saat melakukan tes HIV.

"Dibutuhkan sumber daya untuk menggelar program skrining antenatal. Sebab, ini akan menjadi investasi yang berharga untuk menurunkan kerugian akibat merugikan kehamilan yang buruk serta peningkatan kelangsungan hidup bayi dan anak," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com