Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Gizi pada Anak Balita Mendesak Diatasi

Kompas.com - 25/07/2011, 07:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Masalah kurang gizi pada anak di bawah lima tahun mendesak diselesaikan. Kesehatan penting bagi tumbuh kembang anak untuk menyiapkan generasi yang lebih baik.

Wakil Presiden Boediono pada puncak peringatan Hari Anak Nasional di Jakarta, Sabtu (23/7/2011), mengatakan, ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan terkait pengembangan anak, antara lain masalah kematian ibu/bayi serta kurang gizi. Ia berharap instansi terkait, baik di pusat maupun daerah, bekerja lebih padu agar penyelesaian masalah lebih efektif.

Prevalensi gizi kurang dan gizi buruk pada anak balita, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2010, mencapai 17,9 persen, turun 0,5 persen dibandingkan riset serupa tahun 2007 yang 18,4 persen. Jumlah anak balita, mengacu pada Sensus Penduduk 2010, mencapai 28,5 juta jiwa.

Faktor kemiskinan keluarga dan ketidaktahuan orangtua menjadi masalah mendasar perkembangan anak. Karena itu, Wapres berharap semua elemen bangsa bekerja sama menyelesaikan masalah anak demi kemajuan bangsa.

Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menambahkan, angka kekurangan gizi di Indonesia terbilang tinggi dibandingkan dengan negara maju meski jumlahnya turun dari tahun ke tahun. Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengatasinya. Otonomi daerah menjadi tantangan pelaksanaan program karena potensi dan hambatan di setiap wilayah berbeda.

Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, Kemkes, Slamet Riyadi Yuwono, menilai, masih ada ketidakpaduan antara program pemerintah pusat dan sebagian daerah. Kondisi itu membuat anggaran dan program tidak berjalan efektif.

Ia mencontohkan, sebagian petugas kesehatan daerah merujuk warga ke rumah sakit meski penyakit pasien sebenarnya bisa ditangani puskesmas. (mkn)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com