Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan USG untuk Deteksi Kesehatan Bayi

Kompas.com - 25/07/2011, 14:13 WIB

Kompas.com - Pemeriksaan ultrasonografi (USG) selama kehamilan sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi. Lebih penting lagi adalah mendeteksi perkiraan persalinan, ada tidaknya kelainan bawaan serta fungsi dan letak plasenta.

Menurut dr.Judi Januadi Endjun, Sp.OG, dari RSPAD Gatot Subroto, di usia kehamilan 6 minggu, pemeriksaan USG dilakukan untuk mengetahui jumlah janin serta perkiraan persalinan.

"Di usia 6-10 minggu sangat penting untuk mengukur panjang janin. Dari pemeriksaan ini bisa diketahui umur janin dengan perkiraan kesalahan sekitar 5 hari.  Penentuan usia janin dengan menggunakan patokan haid terakhir biasanya meleset 2 minggu sampai 30 hari. Karena itu dengan USG perkiraan persalinan lebih akurat," kata Judi dalam acara Nutritalk yang diadakan oleh Sari Husada di Jakarta beberapa waktu lalu.

Untuk mengetahui ada tidaknya cacat bawaan, paling baik pemeriksaan USG dilakukan pada minggu 20. Di usia ini dokter bisa mengetahui apakah janin menderita kelainan down syndrome, kelainan pada kepala atau perut (abdomen), serta ada tidaknya kelainan pada jantung.

"Sejak awal cek juga kondisi pembuluh darah arteri uterina yang memasok darah ke plasenta. Jika sirkulasinya terganggu, janin akan kekurangan oksigen dan darah sehingga ia akan lahir dengan berat badan rendah karena kekurangan gizi," paparnya.

Menurut dr.Judi, para ibu sebaiknya juga meminta grafik pertumbuhan janin untuk mengetahui tumbuh kembangnya. "Dari grafik ini akan terlihat apakah janin cukup nutrisi atau tidak. Bila tidak bisa dilakukan tindakan intervensi agar kerusakan sel-selnya bisa dikurangi," imbuh staf pengajar bidang fetomaternal di fakultas kedokteran Universitas Veteran UPN Jakarta ini.

Sementara itu di trisemester terakhir, pemeriksaan USG ditujuan untuk mengetahui jumlah air ketuban, posisi janin, serta ada tidaknya lilitan tali pusat. Pada usia ini penting diketahui kecenderungan berat badan bayi.

Bayi yang beratnya di atas normal perlu diwaspadai karena bisa menyulitkan proses kelahiran, sementara berat badan terlalu rendah juga menunjukkan bayi kekurangan nutrisi sehingga perlu diintervesi.

"Bila organ bayi sudah cukup matang tapi beratnya di bawah normal sebaiknya dilahirkan sebelum waktunya karena itu merupakan tanda ada gangguan pada plasenta. Lebih baik bayi dilahirkan untuk mencegah proses kerusakan sel-sel," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com