Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Kanker Juga Disarankan Berolahraga

Kompas.com - 08/08/2011, 15:13 WIB

 

KOMPAS.com – Menderita kanker bukan berarti harus berpasrah dan meratapi nasib. Malahan, pasien kanker disarankan untuk tetap beraktivitas normal, bahkan berolahraga untuk meningkatkan stamina tubuh dalam menjalani pengobatan.

Riset yang dilakukan tim peneliti dari Macmillan Cancer Support menunjukkan olahraga bisa mengurangi risiko kematian akibat kanker dan menurunkan efek samping dari terapi pengobatan yang dilakukan, seperti kelelahan atau kegemukan.

Penemuan ini diharapkan akan mendorong setiap dokter untuk meresepkan olahraga kepada penderita kanker daripada harus mengatakan kepada pasien untuk beristirahat.

Sebuah tinjauan lebih dari 60 penelitian menemukan, penderita kanker yang lebih aktif selama proses penyembuhan tidak akan mengalami kelelahan yang parah. Justru, dengan olahraga akan memberikan efek positif pada mood dan kesehatan.

Menurut peneliti, olahraga bisa mengurangi dampak dari efek samping, seperti pembengkakan, kecemasan, depresi, kelelahan, dan perubahan berat badan. Penelitian juga menemukan, latihan yang cukup dapat mencegah terjadinya kekambuhan dari beberapa kanker tertentu.

Misalnya saja wanita dengan kanker payudara yang berolahraga selama 150 menit seminggu dalam intensitas sedang memiliki risiko kematian dan kekambuhan penyakit 40 persen lebih kecil dibandingkan dengan wanita yang waktu olahraganya kurang dari satu jam seminggu.

Sementara itu pada pasien kanker perut, risiko kematiannya bisa dipangkas hingga 50 persen dengan melakukan olahraga intensitas sedang 6 jam setiap minggunya.

Macmillan menemukan bahwa lebih dari setengah dokter, perawat, dan onkologi kanker tidak berbicara kepada pasien mereka tentang manfaat dari olahraga. Kalau pun ada, mungkin hanya sebagian kecil dokter saja yang melakukannya.

"Jika latihan fisik dijadikan sebagai obat, ini akan menjadi suatu hal terpenting. Perlu adanya perubahan di masyarakat, sehingga profesional kesehatan melihat aktivitas fisik (olahraga) sebagai bagian integral dari rehabilitas kanker, bukan hanya sebagai tambahan saja," kata Jane Maher, Kepala medis sebuah yayasan amal.

Ciaran Devane, ketua Macmillan Cancer Support menambahkan, olahraga yang dilakukan tidak perlu terlalu berat. "Berkebun, berjalan santai, atau berenang, juga mendatangkan manfaat," katanya.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa hasil penelitian ini tidak bisa bersifat umum karena setiap pasien kanker berbeda. Karena itu program rehabilitasi dan aktivitas pasien kanker harus disesuaikan dengan kekuatan individu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com