Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahim Menghadap ke Belakang Bikin Sulit Hamil?

Kompas.com - 10/08/2011, 08:18 WIB

KOMPAS.com - "Saya baru menikah delapan bulan. Karena ingin sekali memiliki anak, saya memeriksakan diri ke dokter. Saat di-USG, ternyata diketahui rahim saya menghadap ke belakang. Sejujurnya saya bingung. Apalagi dokternya kurang komunikatif. Yang ingin saya tanyakan, apa yang dimaksudnya dengan rahim menghadap belakang? Apakah ini tidak normal? Apa saya bisa hamil meski dalam kondisi seperti ini? Apakah posisi rahim tersebut bisa diperbaiki, misalnya dengan dipijat? Sebenarnya dalam delapan bulan ini, saya sempat telat haid, tapi ternyata saya belum hamil karena beberapa hari kemudian haid datang.Oh ya, jika kondisi rahim saya tidak bisa diperbaiki, bagaimana caranya agar saya bisa hamil?" (Ayu, Solo)

Dear Ayu,
Yang dimaksud dengan mulut rahim menghadap ke belakang atau dalam bahasa medisnya disebut retroflexi (retroflexed uterus) adalah mulut rahim yang menghadap ke saluran anus. Sementara normalnya, rahim seorang perempuan itu menghadap ke depan, sejajar dengan Miss V atau disebut anteflexi (anteflexed uterus).

Anda tak perlu khawatir karena kasus rahim menghadap belakang seperti ini dijumpai pada 25 persen perempuan di dunia. Dan, ini merupakan faktor bawaan atau sudah sejak lahir memang demikian keadaannya.

Dulu mulut rahim yang menghadap ke belakang ini akan dianggap sebagai salah satu problem kehamilan pada perempuan. Namun, sekarang anggapan tersebut mulai ditinggalkan. Karena pada dasarnya seorang perempuan dengan rahim yang menghadap ke belakang masih tetap bisa hamil. Dan untuk bisa hamil pun, rahim dengan kondisi faktor bawaan tersebut tidak perlu diperbaiki. Tidak pula dianjurkan dipijat untuk memperbaikinya. Jadi, Anda tak perlu merasa berkecil hati atau pun takut tak bisa punya anak.

Agar bisa cepat hamil memang ada teknik/posisi khusus yang perlu Anda terapkan. Kalau perempuan dengan rahim normal, upaya yang dapat dilakukan agar cepat terjadi pembuahan adalah dengan posisi misionaris (laki-laki di atas) dan setelah berhubungan seks perempuan hanya perlu mengangkat kedua kaki. Maka pada kasus Anda, disarankan saat berhubungan seks menggunakan teknik/posisi penetrasi dari belakang (misalnya, doggy style) dan setelah itu angkat kaki Anda lebih tinggi dari tubuh selama 15-30 menit agar sperma dapat masuk dengan tepat.

Untuk mengetahui lebih detail cara mengatasi masalah Anda ini, saya sarankan Anda untuk kembali berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan.
Jika dokter pertama kurang komunikatif dalam menjelaskan, silakan cari dokter lain yang bisa memberikan penjelasan lebih memuaskan. Semoga jawaban ini dapat membantu masalah Anda.

Narasumber: Dr Prima Progestian, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan, Brawijaya Women & Children Hospital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com