Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Belajar Kejujuran dengan Berpuasa

Kompas.com - 11/08/2011, 09:55 WIB

KOMPAS.com - Berpuasa di bulan Ramadhan dapat menjadi medium perkembangan diri untuk anak di bawah enam tahun. Kegiatan berpuasa untuk si kecil mencakup berbagai aspek, mulai spiritual, kesehatan, emosi, sosial, juga aspek moral. Dari sudut perkembangan psikologis, anak juga bisa belajar tentang kejujuran, disiplin, berempati, berbagi, dan belajar bekerja sama melalui berpuasa.

Psikolog dan Direktur Lentera Insan (Child Development and Education Center), Hj Fitriani F Syahrul, MSi menjelaskan, selama Ramadhan, orangtua bisa menanamkan kejujuran dalam diri anak, dengan mencakup tiga aspek penting dalam perkembangan anak.

* Aspek kognitif (knowing)
Kenalkan apa itu aktivitas berpuasa, termasuk bagaimana aturan mainnya kepada anak. Caranya:
1. Orangtua dapat mengenalkan aktivitas berpuasa dan aturan mainnya dengan membahasakan, melabel, atau pun memverbalkan apa yang sedang dilaksanakan.
2. Bacakan buku cerita seputar kegiatan dan hikmah bulan Ramadhan.

* Aspek afektif (feeling)
Ajak anak mengenali berbagai perasaan yang muncul terkait bulan Ramadhan. Caranya:
1. Munculkan kegembiraan menyambut atau menjalani bulan puasa. Kegembiraan karena pahala yang bertaburan selama Ramadhan, karena dapat berkumpul dengan semua anggota keluarga saat sahur dan berbuka puasa, atau karena makanan yang disiapkan merupakan kesukaannya.
2. Kenalkan pada anak, rasa tidak nyaman, sedih, ketika harus menahan lapar.

* Aspek psikomotor (acting)
Selama Ramadhan, anak mulai dilatih untuk:
1. Berpuasa sekuatnya, sesuai dengan usianya. Bagi anak-anak yang berusia di bawah tiga tahun, cukup berlatih berpuasa 1-2 jam saja. Bagi anak usia 4-6, latihlah berpuasa setengah hari, dan selanjutkan bisa ditingkatkan satu hari penuh. Mengenai waktu berpuasa, orangtua perlu terbuka mendiskusikannya dengan anak-anak.
2. Jika anak tidak sanggup merampungkan puasanya, orangtua perlu mengkomunikasikannya. Minta anak Anda menyampaikan apa adanya. Orangtua juga perlu memahami ketidakmampuan anak dalam tahap belajar ini.
3. Katakan bahwa Anda sangat menghargai kejujuran si kecil. Jadi, saat si kecil berbuka, latih dia untuk berbuka puasa sendiri di tempat yang tidak terbuka. Kaitkan aturan main ini dengan spiritualitas dan ketaatan. Anda bisa menjelaskan, bahwa Allah menyenangi anak yang jujur.

(Nakita)

|

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com