Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Cemas, Tak Pede Hingga Fobia Makan

Kompas.com - 12/08/2011, 01:49 WIB

TANYA :

Dok, saya adalah orang yang punya tingkat kepanikan sangat tinggi. Saya takut sekali berada di keramaian karena saya menilai diri sangat rendah. Saya berfikir bahwa saya jelek, pendek, tidak cerdas, dsb.  Saya juga cepat sekali mengalami stres, takut tidak diterima di masyarakat. Bisa dibilang saya orang yang tidak PD dan cepat sekali merasa 'down' bila ditegur orang.

Saya juga punya ketakutan terbesar, yaitu makan. Saya berpikir bahwa makan bisa membawa kematian. Ini terjadi sejak setahun lalu karena seseorang menakut-nakuti bahwa akan terjadi sesuatu dengan keluarga saya. Saya menjadi takut dan saat saya sedang makan, saya pun tersedak. Saya teringat kata-kata itu, dan saya pun jadi phobia makan. Tetapi, bila berada dalam suasana beramai-ramai bersama teman-teman, saya bisa makan dengan baik apalagi siang hari, karena hal itu tidak teringat.

Dok, saya juga sulit bergaul, jadi saya selalu sendirian. Sekarang, berat saya menurun, saya tidak bisa makan nasi, saya takut mati. Saya mulai panik pada sore hari karena jam jam seperti itu sudah mulai sepi dan saya sendirian karena saya anak kost. 

Saya jadi tak bisa tidur dengan lelap, sering kaget malam hari, dan sering memandangi tangan saya, karena saya memastikan bahwa saya masih hidup. Apa yang harus saya lakukan dokter ? Apa saya harus mengatakan hal ini kepada orang tua saya ? Saya bingung harus bagaimana dan berapa lama saya bisa bertahan seperti ini.

(Louisi, 18, Jakarta)

 

 

JAWAB :

Louisi yang baik,

Apa yang anda alami kelihatannya adalah keluhan cemas yang bercampur gejala dan tandanya. Gangguan cemas dalam praktik kedokteran jiwa sehari-hari terbagi ke beberapa jenis yaitu Gangguan Cemas Menyeluruh yang ditandai dengan keluhan khawatir yang berlebihan terhadap segala sesuatu hal, Gangguan Cemas Panik yang ditandai dengan serangan panik yang datang tiba-tiba yang biasanya keluhannya adalah jantung berdebar dan sesak napas, Gangguan Cemas Fobik yang ditandai dengan kecemasan spesifik terhadap suatu benda atau keadaan, Gangguan Cemas Pasca Trauma yang ditandai dengan adanya flashback terhadap peristiwa yang mengancam integrasi jiwa (kecelakaan, bencana alam, kekerasan seksual), Fobia Sosial yang ditandai dengan ketakutan di suasana yang mengharuskan individu menjadi pusat perhatian/penilaian, serta Gangguan Cemas Obsesif Kompulsif yang ditandai dengan pikiran obsesif terhadap kebersihan keteraturan, hitung menghitung, mengecek barang yang kemudian dilanjutkan dengan perilaku kompulsif yang berulang-ulang.

Terlihat sekali kalau Louisi hampir mengalami beberapa kondisi tersebut secara berganti-gantian. Hal ini dikarenakan karena sistem di otak yang menjadi sumber kecemasan ini adalah sama yaitu di Amygdala, suatu bagian otak yang juga berfungsi menyimpan memori dan mengatur suasana perasaan. Itulah mengapa sering pada saat kondisi cemas orang bisa tanpa sadar teringat-ingat masa lalunya yang tidak nyaman.

Saran saya adalah segera berkunjung ke Psikiater terdekat, hal ini karena kondisi anda memerlukan pengobatan yang segera, agar kualitas hidup meningkat. Pemeriksaan langsung juga akan membuat diagnosis akan lebih tepat.

Bisa saja diagnosisnya ternyata bukan gangguan kecemasan. Pengobatan terdiri dari obat untuk mengatasi kondisi sistem alarm yang salah di otak dan juga perubahan kognitif lewat psikoterapi berbasis kognitif.

Semoga bisa berguna dan membantu anda. Salam Sehat Jiwa !

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Sederat Karya Mendiang Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo

Feel Good
3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Fitting Baju Pengantin Adat Batak

Look Good
Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Jarang Beli, Rania Yamin Lebih Sering Pakai Baju Eyang

Look Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia, Ketahui 6 Fakta Mooryati Soedibyo Sang 'Empu Jamu'

Feel Good
Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun, Ini Sederet Kiprahnya

Feel Good
Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Tips dan Cara Tepat Menyimpan Baju Pengantin di Rumah

Look Good
Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Zodiak yang Paling Setia dalam Hubungan dan Pertemanan, Apa Saja?

Feel Good
Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Awas, Terlalu Lama Main Gawai Picu Tantrum pada Anak

Feel Good
Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Viral Bayi Meninggal Setelah Dipijat Nenek, Begini Cara Menolak Saran Pengasuhan Orang Terdekat 

Tanya Pakar - Parenting
Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Ada Tempat Bikin Baju Pengantin Batak di Jakarta, Apa Warna Terfavorit?

Look Good
Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Cerita Para Atlet Disabilitas, Tetap Semangat di Tengah Keterbatasan

Feel Good
Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Sering Disepelekan, Ini 6 Kebiasaan yang Menurunkan Fungsi Otak

Feel Good
9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

9 Kebiasaan Sederhana yang Membuat Otak Cerdas dan Pintar

Feel Good
6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

6 Jenis Kain yang Berbahaya bagi Bayi, Ketahui Risikonya 

Feel Good
Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Apakah Baju Pengantin dan Tunangan Adat Batak Harus Beda?

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com