Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Bikin Diet Lebih Gampang

Kompas.com - 23/08/2011, 08:10 WIB

KOMPAS.com - Untuk memiliki berat badan yang proporsional, orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas harus berjuang menghilangkan kalori mereka 15-40 persen. Perjuangan berat ini akan menjadi lebih mudah ketika kita berpuasa pada hari-hari tertentu.

Krista Varady, asisten profesor kinesiology dan nutrisi yang juga memimpin penelitian mengenai puasa dan diet di University of Illinois, berkisah bagaimana ia meneliti 16 orang obesitas yang terdiri atas 12 perempuan serta 4 laki-laki selama 10 minggu. Seluruh responden berusia 35-65 tahun dengan berat terendah 105 kg.

Pada minggu pertama, seluruh responden menjalani hari-harinya seperti biasa. Lalu pada minggu ketiga sampai keenam, mereka makan dengan pola tertentu. Pada pola tertentu itu, Varady menjelaskan, mereka hanya menyantap menu utama satu kali dalam sehari. Keesokan harinya, mereka berpuasa pada siang hari atau makan lebih sedikit dari hari sebelumnya. Adapun menu utama yang disajikan mencukupi 20-25 persen dari kebutuhan energi yang mereka butuhkan.

Penelitian yang sudah dipublikasi dalam American Journal of Clinical Nutrition ini juga menyebutkan, selama penelitian berlangsung responden diberi kebebasan untuk memakan apapun. Hanya saja ahli nutrisi yang mendampingi akan memberitahu mereka porsi yang aman untuk dikonsumsi.

Hasilnya, responden mengalami penyusutan bobot sebanyak 5-15 kg. Jumlah ini menurut Varady, 2,5 lebih banyak dari rata-rata penurunan berat badan pada program diet yang biasa dilakukan. “Responden pun berhasil menjaga tekanan darah, kolesterol, dan detak jantung mereka untuk tetap stabil.”

Namun Varady menyebutkan, butuh dua minggu menjalani program diet pada hari-hari tertentu untuk membuat metabolisme tubuh bekerja dengan baik. Jika kita tertarik, kita bisa mengawalinya dengan melakukan puasa selang-seling. Atau puasa tiga kali seminggu dengan jeda sehari. Misalnya, apabila kita memulai puasa hari ini, maka esok harinya kita makan bebas dengan porsi yang terkendali dan lusanya baru berpuasa kembali.

Sampai saat ini Varady masih meneruskan penelitiannya. “Kami butuh melihat, seberapa efektif pola diet ini bisa dilakukan. Apakah ketika mereka berhenti melakukan puasa selang-seling maka secara otomatis berat badannya akan kembali? Pertanyaan ini masih harus dijawab dengan lebih ilmiah lagi.”

(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com